BELUM SURUT: Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono (dua dari kanan) saat meninjau lokasi banjir di Tanggulangin didampingi Camat Tanggulangin Sabino Mariano (kanan).
SIDOARJOSATU- Kondisi banjir di kawasan Desa Kedungbanteng, Banjar Asri dan Banjarpanji Kecamatan Tanggulangin tak kunjung surut. Genangan air yang selalu tinggi saat hujan deras membuat Pemkab Sidoarjo mengambil langkah kongkrit. Salah satunya menaikkan status siaga ke darurat.
Status darurat tersebut ditetapkan usai rapat koordinasi Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono dengan BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dinas PU Cipta Karya, Dinas PUBMSDA, Camat Tanggulangin dan tiga kepala desa serta tokoh masyarakat di kantor Balai Desa Kedungbanteng, Senin (18/1).
Hudiyono minta penanganan banjir diserahkan ke Camat Tanggulangin Sabino Mariano. “Teknis penanganan banjir akan langsung satu pintu di bawah koordinasi Camat Tanggulangin dengan tetap melibatkan BPBD, Dinas PU Cipta Karya, Dinas PUBMSDA dan Dinas Sosial,” katanya.
Dia menyebut ada anomali dalam penanganan banjir Tanggulangin. Selama ini dana Belanja Tak Terduga (BTT) sudah dimanfaatkan untuk pengurukan sirtu. Namun, justru genangan air tidak malah surut tapi naik.
“Ini harus kita cari penyebabnya. Bantuan dari BTT sudah digelontor miliaran tapi masih banyak rumah yang tergenang. Ini anomali kalau saya melihatnya. Saya minta camat serta forkopimka mencari tahu penyebabnya,” ujarnya.
Selain itu, muncul opsi relokasi warga akan dilakukan jika itu diperlukan. Karena itu Hudiyono minta semua tokoh masyarakat yang ada di tiga desa tersebut duduk bersama untuk memberikan masukan.
“Opsi jangka panjangnya memang ada wacana relokasi. Nanti hasil dari rapat dengan warga dan tokoh masyarakat akan saya sampaikan ke bupati terpilih. Karena banjir ini harus ada penanganan kongkrit. Kita sudah upayakan dengan meninggikan tanah menguruk pakai sirtu tapi masih banjir,” ucapnya. (SS-3/er)
