Antara Cabup Peraih Rekom dan Cabup Sekedar Penggembira

oleh -1625 Dilihat

 

SIDOARJO- Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sudah lumrah banyak kalangan yang memasang gambar calon bupati maupun wakil bupati. Bahkan, mereka sudah mendeklarasikan diri sebagai cabup meskipun belum menggenggam rekom dari partai pengusung.
Demikian halnya di Kabupaten Sidoarjo, jauh-jauh hari sebelum pendaftaran cabup-cawabup dibuka oleh KPU, gambar bakal calon bupati maupun wakil bupati sudah bertebaran. Ada dari kalangan politisi lokal Sidoarjo, politisi luar Sidoarjo, kalangan pengusaha bahkan tokoh masyarakat maupun pemuka agama.
Saat ini gambar cabup yang sudah bertebaran seperti Muchdor Ali, Kelana Aprilianto, Bahrul Amig, Haris, Taufiqulbar dan lainnya. Ada pula calon yang berhasrat maju cabup tapi belum memasang gambar, namun getol menggelar kegiatan.
Namun dari sederet calon-calon itu, siapakah yang mendapat rekom partai. Bahkan, sampai saat ini PKB selaku parpol peraih suara terbanyak di Kabupaten Sidoarjo dan bisa mengusung calonnya sendiri belum membuka pendaftaran.
Apalagi setelah Ketua DPC PKB Sidoarjo Saiful Ilah ditahan KPK. Tentu berdampak pada peta politik di Sidoarjo, khususnya di internal PKB.
Demikian parpol lainnya juga belum terang-terangan menyatakan koalisi karena masih menunggu arahan dari DPP masing-masing.
Ketua DPD Golkar Sidoarjo Warih Andono mengaku memang banyak calon bupati yang sudah bergerak. Baik memasang gambar maupun dengan membuat kegiatan-kegiatan di masyarakat.
Meski demikian, menurut Warih maju sebagai cabup cawabup harus realistis. Bukan hanya berbekal elektabilitas saja, tapi juga jaringan dan cost untuk Pilkada cukup besar. “Ya kita harus realistis, gimana elektabilitasnya dan partai pengusung maupun pendukungnya,” tandas politisi yang periode pilkada lalu maju sebagai cabup dari Golkar ini.
Sebagai partai yang mempunyai empat kursi di DPRD Sidoarjo, Golkar harus berkoalisi dengan parpol lain agar bisa mengusung calon sendiri. “Kita juga sudah membuka pendaftaran cabup, tinggal memantapkan koalisi,” ungkapnya.
Sedangkan cabup yang sudah deklarasi diantaranya Kelana Aprilianto dan Bahrul Amig yang sama-sama berebut rekom dari PDIP. Amig yang saat ini menjabat Kadishub Sidoarjo deklarasi cabup PDIP dan berkoalisi dengan PPP.
Demikian halnya Kelana Aprilianto yang optimis mengantongi rekom cabup dari PDIP juga sudah yakin 90 persen akan direkom oleh PAN. Dia juga sudah bertemu DPD PAN Sidoarjo beserta para pengurua DPD Jatim dan DPP PAN yang dikemas dalam acara Meet and Great Kelana Aprilianto dan Keluarga Besar PAN di Fave Hotel, Rabu (22/01/2020) malam.

Dalam acara itu, politisi yang akrab dipanggil Mas Kelana ini mendapatkan mandat dari PAN. Dia mengaku mendapat Surat Tugas dari PAN untuk maju dalam Pilkada Sidoarjo sekaligus mencari Bacawabupnya serta memanasi mesin politiknya.

 

“Siapa pun yang menjadi Bacawabupnya.Bupatinya tetap Mas Kelana. Saya akan berjuang bersama PAN dan bersama PDIP berjuang bersama-sama memenangkan Pilkada Sidoarjo,” akunya optimis.

 

Kelana menambahkan, koalisi PDIP dan PAN sudah cukup kursinya untuk maju Pilbup Sidoarjo. Karena itu dia memaparkan di dalam surat tugas itu, mendapatkan mandat untuk mencari pasangan yang akan mendampingi dalam Pilkada Sidoarjo 23 September 2020. Selain itu, terus berkonsolidasi memanaskan mesin politik.

 

“Kalau pasanganya ya harus sejalan dengan keinginan masyarakat. Saat ini, saya yakin 90 persen (dapat rekom). Sekarang tinggal resmi saja. Surat rekom itu biasanya turun setelah sudah dapat pasangan,” pungkas politisi yang masih tercatat sebagai Ketua DPD Hanura Jatim ini.

 

Namun peta politik sewaktu-waktu bisa berubah. Siapa yang mendapat rekomendasi dari DPP partai itulah yang akan maju. Karena itu, dari sederet calon bupati dan wakil bupati inilah, masih menunggua detik-detik terakhir pendaftaran ke KPU Sidoarjo.

 

Selain di PDIP, di Gerindra pun ada dua kadernya yang digadang gadang maju di pilkada Sidoarjo. Yakni, Bambang Haryo Sokartono dan Mimik Idayana.

 

Jika Bambang Haryo membidik cabup, lain halnya Mimik yang merupakan istri anggota DPR RI Rahmat Muhajirin didorong maju sebagai cawabup yang akan dipasangkan dengan Nur Achmad Syaifudin. Pria yang akrab disapa Cak Nur ini beberapa waktu lalu menyatakan kesiapannya maju sebagai cabup.

Sebagai kader PKB, pria yang kini menjabat sebagai Plt Bupati Sidoarjo tentunya lebih memilih akan berlabuh ke PKB agar mengusungnya. Sebelumnya, Ahmad Amir Aslichin juga kader PKB merupakan kandidat kuat yang akan direkom sebagai cabup.

 

Namun sejauh ini, PKB belum menyatakan resmi membuka pendaftaran cabup cawabup meski secara perolehan kursi bisa mengusung calon sendiri. Selepas tragedi ditangkapkan Saiful Ilah oleh KPK, kader PKB yang berhasrat mendaftar sebagai cabup bermunculan.

 

Sebelumnya ada tiga nama kader PKB yang digadang-gadang maju dalam Pilkada. Diantaranya Achmad Amir Aslichin, Nur Achmad Syaifuddin dan Sullamul Hadi Nurmawan. Termasuk Murdlor Ali yang merupakan adik dari politisi PKB Syaichul Islam.

 

Kepada siapakah rekom PKB akan diberikan?, tentu PKB sudah memikirkan matang-matang. Apalagi jaringan PKB dan NU di Sidoarjo bisa dikatakan sangatlah kuat.

 

Parpol lain yang belum memberi sinyal arah koalisinya adalah PKS dan Demokrat. Termasuk dengan Nasdem, meskipun beberapa waktu lalu sudah membuka pendaftaran cabup-cawabup. (ss-3/er)

No More Posts Available.

No more pages to load.