SIDOARJOSATU.COM – Antrean panjang warga tampak mengular di halaman Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo, Jumat (8/8). Sejak pagi, ribuan pelanggar lalu lintas berbondong-bondong datang untuk menyelesaikan pembayaran denda tilang, buntut dari Operasi Patuh Semeru 2025 yang digelar Polresta Sidoarjo.
“Hari ini jumlah pelanggar yang datang mencapai sekitar 6.906 orang. Ini tiga kali lipat dari minggu lalu yang hanya sekitar 2.600 pelanggar,” ujar Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Kejari Sidoarjo. Hafidi.
Baca juga : Dominasi Pelanggaran Helm dan STNK Warnai Operasi Patuh Semeru 2025 di Sidoarjo
Peningkatan drastis ini, lanjut Hafidi, sebenarnya sudah diprediksi. Karena itu, Kejari Sidoarjo telah mengantisipasi dengan menyebarkan informasi melalui berbagai kanal resmi, termasuk media sosial dan banner di sejumlah titik strategis.
“Kami sudah sampaikan bahwa pengambilan bukti tilang tidak harus hari ini saja. Bisa di hari kerja lainnya. Tapi tetap saja masyarakat membludak hari ini,” jelasnya.
Loket pelayanan dibuka sejak pukul 07.30 pagi dan akan kembali melayani masyarakat setelah salat Jumat, yakni pukul 13.00 hingga 15.00 WIB, menyesuaikan dengan jadwal kliring dari pihak bank BRI. Hingga pukul 11.00 WIB, tercatat sudah 2.000 pelanggar dilayani.
Hafidi juga menegaskan bahwa tidak ada biaya tambahan selain denda resmi yang ditetapkan oleh pengadilan.
“Kami pastikan prosesnya transparan. Jadi masyarakat tidak perlu ragu atau takut mengambil barang bukti tilangnya secara langsung ke Kejari,” tegasnya.
Berdasarkan data Polresta Sidoarjo, total pelanggar yang terjaring dalam Operasi Patuh Semeru 2025 mencapai 12.922 pelanggar. Jenis pelanggaran pun beragam, mulai dari tidak mengenakan helm, melawan arus, berboncengan lebih dari dua orang, hingga tidak dapat menunjukkan SIM atau STNK.
“Harapan kami, ini jadi momentum refleksi penting bagi masyarakat untuk lebih taat aturan dan tertib berlalu lintas,” tutup Hafidi. (Had).