Cerita Dua Siswa SMA Al Muslim Berpartisipasi dalam Asian Youth International Model of United Nations (AYIMUN) di Kuala Lumpur

oleh -474 Dilihat
Foto ; Dua siswa SMA Al-Muslim saat mengikuti konferensi internasional Asian Youth International Model of United Nations (AYIMUN) di Kuala Lumpur, Malaysia. Jumat, (9/8/2024).

Sidoarjosatu.com – SMA Al Muslim Jawa Timur kembali mengirimkan dua siswa untuk mengikuti konferensi internasional Asian Youth International Model of United Nations (AYIMUN) di Kuala Lumpur, Malaysia. Naila Saadah Cahyani (XII Ar Rahman) dan Almer Firdaus Widjokongko (XII Al Hakam) ditunjuk kembali setelah sukses mengikuti konferensi International Model of United Nation (IMUN) di Atmajaya University tahun lalu.

AYIMUN adalah salah satu simulasi sidang PBB terbesar di Asia yang mengumpulkan ribuan siswa dari berbagai negara untuk berdiskusi dan berdebat mengenai isu-isu global yang mendesak. Acara ini memberikan platform bagi para siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, keterampilan berbicara di depan umum, dan kemampuan diplomasi.

Acara ini berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 2 hingga 5 Agustus 2024 dan ditujukan khusus bagi peserta di bawah usia 25 tahun.

Sebelum keberangkatan, para siswa telah menyusun position paper yang komprehensif mengenai topik-topik yang akan dibahas dalam sidang. Position paper ini mencerminkan pandangan dan kebijakan negara-negara yang mereka wakili, serta solusi yang mereka usulkan untuk mengatasi masalah global.

Pembuatan position paper ini melibatkan riset mendalam dan analisis yang kritis, yang membantu siswa dalam mempersiapkan argumen dengan baik.

Naila Saadah Cahyani menceritakan banyak pengalaman yang bisa didapat saat mengikuti konferensi internasional Asian Youth International Model of United Nations (AYIMUN) di Kuala Lumpur, Malaysia. Naila mengakui setibanya disana dia sambut hangat oleh panitia AYIMUN.

“Menurut kami pidato ketua AYIMUN sangat menginspirasi, dia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menciptakan perdamaian dunia,” jelas Naila.

Setelah itu, lanjut Naila, peserta mengikuti sesi orientasi yang memberikan gambaran umum tentang jadwal kegiatan, aturan sidang, dan etika berdebat. Sesi ini penting untuk mempersiapkan peserta menghadapi tantangan dalam sidang hari berikutnya.

Di hari kedua, peserta mengikuti sidang pertama. Para peserta dibagi menjadi berbagai komite yang mencerminkan struktur PBB, seperti komite Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO), komite Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), komite perdagangan dunia (WTO), dan komite Kesehatan Dunia (WHO).

“Jadi, setiap peserta berperan sebagai delegasi negara yang mereka wakili, berdebat dan bernegosiasi mengenai isu-isu global. Salah satu topik yang dibahas adalah perubahan iklim dan dampaknya terhadap sektor kesehatan,” tegasnya.

Sesi berikutnya diisi dengan lanjutan sidang dan diskusi yang semakin mendalam. Para siswa semakin aktif dan percaya diri dalam menyampaikan pandangan mereka. Diskusi yang berlangsung produktif menghasilkan beberapa draf resolusi yang kemudian diajukan untuk dipertimbangkan oleh komite.

Setiap delegasi memberikan kontribusi berharga melalui presentasi yang dipersiapkan dengan baik dan debat yang konstruktif. Melalui proses ini, para peserta belajar pentingnya negosiasi, kompromi, dan diplomasi dalam menyelesaikan konflik global.

“Pengalaman ini sangat berharga l untuk tantangan-tantangan masa depan di dunia yang semakin terhubung dan kompleks,” tambahnya.

Naila berharap, di tahun mendatang akan lebih banyak siswa SMA Al Muslim yang termotivasi mengikuti kegiatan AYIMUN ini sehingga semakin banyak siswa yang mendapatkan manfaat dari pengalaman berharga. (Had).

No More Posts Available.

No more pages to load.