SIDOARJOSATU.COM – Produksi padi di Kabupaten Sidoarjo masih relatif stabil meski kondisi iklim yang tidak menentu. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pengembangan Produksi Tanaman Pangan, Hortikultura,.Perkebunan dan Pengendalian Bancana Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Nurwantiningsih, Jumat, (19/5/2023).
Menurut Nurwantiningsih, kurun waktu 2021- 2023 produksi padi yang dihasilkan lahan sawah di Kabupaten Sidoarjo masih tergolong stabil yakni satu tahun masih bisa menanam padi sebanyak dua kali dan satu kali tanaman palawija.
“ada daerah yang bisa menanam padi hingga tiga kali dalam setahun,”ucap Nurwantiningsih.
Diungkapkannya, padi yang dihasilkan saat panen pun masih sangat bagus yakni sekitar 6-8 ton setiap hektarnya, atau rata-rata setiap hektar menghasilkan padi sebanyak 7 ton.
“Hasil Padi dari panen yang dilakukan masih sangat bagus,”ucapnya.
Dirinya mengakui, terjadinya penurunan hasil padi biasanya disebabkan karena faktor hama, cuaca ekstrim, dan pendistribusian pupuk yang tidak lancar.
“Di wilayah Sidoarjo faktor tersebut prosentasenya sangat kecil sehingga produksi padi yang dihasilkan masih tergolong stabil,”ujarnya.
Kalau masalah menyempitnya lahan pertanian lanjut Nurwantiningsih, secara otomatis apabila lahan pertanian menyempit maka hasil berkurang. Saat ini lahan pertanian di Kabupaten Sidoarjo seluas 14.000 hektar. Pun begitu padi yang dihasilkan masih bagus.
Hanya saja kata Nurwantiningsih, para pemilik sawah sering mengeluh karena semakin sedikitnya buruh tani penggarap sawah seiring dengan banyaknya industri. Mereka (para penggarap) lebih memilih kerja pabrik dari pada sebagai buruh tani.
“Kehadiran berbagai alat pertanian modern yang sudah banyak disewakan, saat ini menjadi andalan para petani,”tandasnya.(cles)