SIDOARJOSATU.COM – Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sidoarjo, Prabata, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan Jalan Rolak 9, Desa Mliriprowo, Kecamatan Tarik, pada Senin (11/12). Sidak ini dilakukan setelah menerima laporan dari masyarakat terkait longsornya jalan yang mengancam akses vital bagi warga setempat.
Jalan Rolak 9 yang tergerus air hingga menyebabkan longsor parah kini menjadi perhatian serius. Prabata menilai kondisi jalan tersebut sangat memprihatinkan dan membutuhkan penanganan segera.
“kami mendapat laporan dari warga, jalan di Rolak 9 yang mengalami longsor, langsung saya tinjau ke lokasi,” kata Prabata, Selasa, (10/12/2023).
Setelah melakukan pengecekan, Prabata menyatakan bahwa kerusakan yang terjadi sangat berbahaya dan harus segera ditangani.
“Setelah saya lihat, sangat memprihatinkan. Ini sangat perlu diperhatikan dan segera dibangun kembali. Tidak perlu waktu lama untuk memperbaiki ini,” tambah legislator PDI Perjuangan tersebut.
Lebih lanjut, Prabata menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, khususnya Dinas Pekerjaan Umum (PU), harus segera bertindak, tidak hanya untuk melakukan penyisiran, tetapi juga untuk merealisasikan perbaikan jalan tersebut.
“Pemerintah, khususnya Dinas PU, tidak hanya menyisir, tapi juga harus merealisasikan apa yang dibutuhkan agar jalan ini bisa lebih baik lagi,” tegasnya.
Prabata juga menyampaikan bahwa hasil sidak akan segera dilaporkan kepada Komisi C DPRD untuk mencari solusi yang tepat.
“Saya akan laporkan ke Komisi C, supaya nanti bisa diusulkan ke dinas terkait untuk segera direalisasikan,” ungkapnya.
Jalan Rolak 9 merupakan jalur utama dan vital bagi masyarakat, terutama bagi pekerja yang sering melintasi jalan tersebut. Selain itu, jalan ini berbatasan dengan sungai yang menjadi sumber penghidupan bagi para petani di Kecamatan Tarik.
“Jalan ini penting, bukan hanya bagi warga, tapi juga untuk petani yang bergantung pada aliran air dari sungai sebelah utara. Jika jalan ini tidak diperbaiki, dan sungainya jebol, maka aliran air ke wilayah Timur, khususnya ke Kecamatan Tarik, akan terhambat, yang tentu saja akan membuat petani semakin kesulitan,” pungkas Prabata.
Prabata berharap pemerintah dapat segera memberikan perhatian dan tindakan yang cepat, agar akses warga dan kelancaran aliran air untuk pertanian di wilayah tersebut tidak terganggu.