LUGAS: Calon Bupati Sidoarjo Bambang Haryo Soekartono dan istrinya Asrilia Kurniati disambut pendukungnya saat debat pilkada.
SIDOARJOSATU- Debat publik Pilkada Sidoarjo ketiga membuat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo Bambang Haryo Soekartono (BHS)-M Taufiqulbar makin moncer. Saat ditantang berbicara soal pertanian, paslon nomor urut 01 itu sangat menguasai.
Dalam sesi tanya jawab di debat publik pada Selasa (1/12) malam, pasangan calon Muhdlor Ali-Subandi melontarkan pertanyaan terkait program kerja BHS di sektor pertanian.
Pertanyaan tersebut mengarah pada langkah BHS dalam memajukan dan mengangkat derajat para petani di Sidoarjo. Selain itu juga meregenerasi para pemuda untuk memiliki ghiroh dalam menekuni bidang yang sama.
Saking semangatnya, BHS langsung menjawab sebelum dipersilahkan oleh moderator.
“Oh maaf-maaf belum ya. Ya, jadi kami serius sekali tentang pertanian di Sidoarjo. Hampir sebagian besar area pertanian kita paling banyak satu kali panen dalam setahun. Ini akan kita dorong agar menggunakan metode yang bagus agar bisa dua kali panen dalam setahun. Tentunya dengan memperbaiki pola pengairan untuk sawah-sawah petani,” jawab BHS dalam sesi jawab tersebut.
Senada dengan hal tersebut, Taufiqulbar juga akan membuat sebuah laboratorium berjalan. Sehingga pola pertanian di Sidoarjo bisa terukur keakurasiannya mulai dari tahap penanaman hingga pada masa panen.
“Kita buat laboratorium berjalan untuk petani mulai pembibitan hingga panen,” tambah Taufiq.
Saat disinggung tentang pertanyaan lanjutan, regenerasi anak petani, BHS juga menjawab dengan lugas. Dia menyampaikan bahwa regenerasi merupakan prioritas kedua. Karena, jika prioritas derajat untuk mengangkat derajat petani tersebut bisa sukses, efek-efek dari non prioritas tersebut akan dengan sendiri mengikuti.
“Kalau petani sejahtera, karena keuntungan petani lebih dari 60 persen, mana ada bisnis yang keuntungannya sampai 60 persen? Nah, kita akan edukasi itu. Asal saprodinya bagus dan tata kelola airnya bagus,” jelas BHS.
Lebih lanjut, ia juga akan memasukkan program pembelajaran pertanian dalam aktivitas non formal dalam bangku pendidikan.
“Memberikan ekstrakulikuler dibidang pertanian dalam sekolah. Jadi bagaimana nantinya para petani-petani ini juga menjadi guru buat mereka,” lanjutnya.
“Nantinya juga akan berkoordinasi dengan DPRD Kabupaten Sidoarjo untuk membuat Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Kita juga akan bentuk LP2B dengan Dewan,” sahut Taufiqulbar. (SS-3/er)