Mengelola Keuangan THR Saat Libur Lebaran

oleh -1966 Dilihat
Foto : Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Heri Cahyo Bagus Setiawan

Sidoarjosatu.com – Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja atau ASN menjelang Lebaran Hari Raya Idul Fitri periode tahun ini dinilai turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Heri Cahyo Bagus Setiawan mengatakan, akan ada dampak positif dari uang THR terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Uang THR yang diterima oleh ASN maupun pekerja pada momentum menjelang libur Hari Raya Idul Fitri luar biasa dampaknya terhadap daya konsumsi masyaakat. Dimana permintaan barang dan jasa terjadi lonjakan. Dan itu akan mendongkrak roda perekonomian selama Ramadhan dan menjelang libur Lebaran tahun ini,” ujar Heri Cahyo Bagus Setiawan, (Sabtu, 6/4/2024).

Meski begitu, kata dia, uang THR yang di dapat harus di kelola secara bijak, efektif dan efisien untuk di belanjakannya.

“Kita harus atur berapa uang yang kita dapatkan untuk kemudian kita belanjakan. Ingat memenuhi keinginan tidak akan pernah ada puasnya, maka bijaklah dalam megeola uang THR dengan prinsip manajemen, yaitu secara efektif dan efisien untuk memperhatikan kondisi keuangan masa depan,” jelasnya.

Bijak dalam mengelola uang THR menurut Heri Dosen Manajemen FEB Unesa tersebut dapat dilkukan dengan berfkir arif dan bijakasana, yaitu mendahulukan unsur skala prioritas.

“Kebutuhan priortas kewajiban dan zakat misalnya, barulah kemudian belanja keperluan lain untuk kebutuhan liburan pernak-pernik lebaran namun tidak mengabaikan kebutuhan dasar,” tegasnya.

Masih dalam penjelasan Heri, skala prioritas menjadi sangat penting mengingat aktivitas masyarakat Indonesia saat ini juga berada di ruang teknologi digital.

“Di era digital saat ini ada banyak penawaran jenis barang dan jasa yang sangat beragam yang masuk di akun virtual dan medsos kita, mulai dari banyaknya promo lebaran dan kemudahan akses belanja serta transasksi dari rumah secara online. Membuat masyarakat konsumen memutuskan untuk belanja kebutuhan (konsumsi) secara berlebihan. Untuk itu kita harus atur, kita manajemeni uang THR yang sesuai dengan kebutuhan, bukan atas dasar keinginan,” tambahnya.

Hal penting yang harus dilakukan dalam mengelola uang THR dipaparkan oleh alumni Unair ini, salah satunya masyarakat bisa mengambil pilihan investsi yang potensial hargaya akan naik di masa depan sehingga dapat digunaan untuk jangka panjang.

“Dikaitkan dengan teori akademik, yakni teori ekonomi ada yang disebut degan teori behavior dan kosumsi. Bahwa konsumsi tergantung dari pendapatan yang didapatkan oleh seseorang. Jika pendapatan kita naik maka konsumsi kita juga naik,” tambahnya.

Sehingga perlunya pengaturan uang secara serius, salah satunya adalah dengan investasi. Pilihan investasi beragam, ada investasi di sektor keuangan maupun sektor riil bisa dilkukan.

“Namun saya berpesan agar investasi yang dilakukan nantinya yang berpotensi juga melahirkan usaha-usaha baru, sehinga dapat mendorong petumbuhan ekonomi dan tercipanya pekerjan baru,” tuturnya.

Selain invesasi, Heri pakar Manajemen Unesa mempertegas pengelolan uang THR juga dapat digunakan untuk membayar kewajiban saat ini maupun yang sempat tertunda.

“Belanja sesuai priortas dan yang paling penting adalah dibayarkan kewajiban saat ini maupun yang tertunda, seperti membayar hutang dan yang tidak kalah penting mengalokasikan dana darurat. Kemudian menyisihkan uang THR untuk menabung. Ingat keadaan kedepan banyak yang kita tidak pernah tau hal yang tak terduga pada diri kita, seperi kesehatan dan ketidapastian terkait ekonomi dan bisnis di Indonesia kedepan,” terangnya

Selanjutya, diatur rencana pengeluaran dengan konsisten agar tujuan keuangan tetap terjaga. Dan jangan lupakan ZIS, berzakat, infaq dan bersedekah berbagi kepada orang lain yang mebutuhkan agar rezeki tetap terjaga dan berkah. (Had).

No More Posts Available.

No more pages to load.