Sidoarjosatu.com – Plt. Bupati Sidoarjo, H. Subandi menyerahkan bantuan beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di empat desa di kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Keempat desa tersebut, diantaranya desa Randegan, Gempolsari, Kalidawir, dan Sentul.
Penyaluran bantuan beras tersebut dilakukan Subandi untuk memastikan bantuan tersebut diterima langsung oleh masyarakat yang berhak menerima manfaat. Dan masyarakat yang kurang mampu benar-benar mendapat bantuan pangan beras.
’’Nyuwun tulung kalau ada warga di sini yang lebih susah dari Panjenengan semua, tapi tidak menerima bantuan, mohon laporkan ke Pak Kades. Biar Pak Kades melapor ke Pak Camat dan Pak Camat melapor ke saya. Nanti saya beri bantuan beras dari Pemkab Sidoarjo,’’ ungkap Subandi.
Dalam penyaluran bantuan beras tersebut, Subandi didampingi Dinas Sosial, Dinas Pangan dan Dinas Pertanian Sidoarjo. Total penerima bantuan beras di Kabupaten Sidoarjo mencapai 92.127 KPM. Di Kecamatan Tanggulangin terdapat 5.305 KPM. Di antaranya, 268 KPM di Desa Randegan.
’’Beras 10 Kg diberikan ke satu KPM/bulan. Bantuan ini sudah lima kali didistribusikan. Insya Allah akan berlanjut di bulan depan,” tambah Subandi.
Subandi juga berpesan kepada seluruh KPM agar tidak menjual bantuan pangan beras yang disalurkan oleh pemerintah ke toko. Sebab, bantuan yang diberikan pemerintah berkualitas bagus alias premium. Sehingga bantuan tersebut harus dimanfaatkan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
’’Saya nitip pesan, Panjenengan masak sendiri nggih buat keluarga,” tegasnya.
Subandi mengatakan, dirinya datang tidak hanya untuk menyerahkan bantuan beras dari pemerintah. Namun, bantuan itu juga harus dipastikan diterima seluruh warga yang berhak. Sebagai pimpinan daerah, Subandi tidak ingin ada warganya yang (berhak) tidak menerima bantuan.
’’Tidak boleh ada warga tidak mampu yang terabaikan,’’ harapnya.
Salah satu penerima bantuan beras di Desa Randegan, Nurul, mengucapkan terima kasihnya kepada Plt. Bupati Subandi. Menurutnya, keluarganya sangat terbantu untuk memenuhi kebutuhan pokok. Beban belanja keluarga Perempuan 36 tahun itu pun lebih ringan.
’’Uang yang semula untuk beli beras bisa kami pakai untuk persiapan anak masuk sekolah,’’ ungkap Nurul. (Had).