SIDOARJOterkini – Kebakaran hebat yang menimpa rumah yang terdapat pom mini di Dusun Keling RT 17/05 Desa Jumputrejo Kecamatan Sukodono pada Selasa malam (17/11), ternyata di dalam bangunan rumah tersebut disinyalir menjadi tempat penimbunan bahan bakar minyak (BBM).
Hal tersebut dikuatkan dengan ditemukannya belasan drum berisi Pertalite di dalam rumah yang menyebabkan ledakan hebat saat terjadi kebakaran.
Informasi yang dihimpun di lokasi menyebutkan, kebakaran diduga berasal dari dua motor yang ketika itu sedang mengisi BBM di Pom Mini tersebut sekitar pukul 19.00 WIB. Saat pengisian motor tersebut mengeluarkan percikan api yang langsung membesar.
“Saat itu api sangat cepat membesar dan langsung membakar bangunan rumah,”ucap Roni salah satu warga.
Dikatakannya, ada tiga bangunan rumah yang hangus, selain itu dua motor yang sebelumnya mengisi BBM juga ikut hangus. Warga yang awalnya berusaha memadamkan api dengan alat seadanya menjadi takut saat kobaran api semakin membesar dan diikuti beberapa kali ledakan.
“Salah satu rumah yang terbakar merupakan agen BBM yang di dalamnya terdapat belasan drum berisi Pertalite,”ungkapnya.
Tidak berselang lama, empat unit Mobil Damkar tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman. Petugas Damkar yang sudah terlatih berjibaku menjinakkan si jago merah. Besarnya kobaran api, membuat BPBD Sidoarjo kembali menerjunkan dua unit mobil Damkar.
“Kita harus cepat dan penuh perhitungan karena lokasi kebakaran di padat pemukiman warga, apalagi beberapa kali terjadi ledakan yang mempercepat penyebaran api,”ungkap Komandan Pleton Damkar Unit Candi, Ahmad Nurul Huda.
Dia mengungkapkan, ada tiga rumah yang terkena dampak kebakaran itu. Pihaknya mengaku belum mengetahui pasti aktivitas di rumah tersebut. Huda tidak bisa memastikan hal tersebut.
“Tapi kalau melihat barangnya, sepertinya rumah yang terbakar dijadikan tempat penimbunan,” katanya.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.00 dan selanjutnya dilakukan pembasahan hingga pukul 22.00. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, dan kerugian belum bisa ditafsir. (cles)
