Tim Advokasi Puti Guntur Soekarno Sosialisasikan Pencairan Program Indonesia Pintar di Sidoarjo

oleh -511 Dilihat
Foto : Tim Advokasi Puti Guntur Soekarno saat menyosialisasikan program Indonesia Pintar (PIP) di kawasan Desa Bohar Kecamatan Taman, Sidoarjo, Rabu, (16/10/2024).

SIDOARJOSATU.COM – Tim Advokasi Puti Guntur Soekarno menggelar sosialisasi pencairan penerima Program Indonesia Pintar (PIP) jalur aspirasi tahun 2023 di Desa Bohar, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Sedikitnya ada sekitar 195 warga penerima sertifikat PIP jalur aspirasi tersebut.

Sejatinya, kegiatan tersebut bakal dihadiri Anggota DPR RI Puti Guntur Soekarno. Namun Puti tidak dapat hadir karena kesibukan di Jakarta. Turut hadir dalam kegiatan ini Bambang Riyoko, Anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo dari Fraksi PDI Perjuangan.

“Sekarang mari kita lihat sertifikatnya, apakah namanya sesuai dengan anaknya dan apakah sekolahnya juga sudah sesuai. Kami ingin memastikan tidak ada lagi masalah data seperti sebelumnya,” ujar Tim Advokasi Puti Guntur Soekarno, Rahmad Paviharjo. Rabu, (16/10/2024) malam.

Dalam sosialisasi tersebut, dijelaskan tentang mekanisme pencairan dana PIP. Menurutnya, didalam sertifikat penerima program Indonesia Pintar tertera nama siswa, nama sekolah, nomor virtual akun dan nomer rekening. Untuk akun virtual sendiri, juga terdapat dua kode yang ada di depan. Yakni kode NE dan E.

“Jadi, untuk kode E itu sudah di transfer sejak 6 September kemarin. Bagi yang sudah ambil, tidak perlu diambil lagi. Sedangkan yang belum diambil (dana) besok diambil dengan cara membawa buku rekening dan siswanya,” jelasnya.

Untuk penyalurannya, bagi penerima siswa SD dan SMP yakni di Bank BRI, sedangkan untuk tingkat SMA/SMK bisa dicairkan melalui Bank BNI. Bagaimana jika tidak punya tabungan tapi keluar akun virtual kode E ?. Pihaknya menyarankan agar orang tua siswa mendatangi sekolah dan menanyakan perihal buku tbungan atau rekening siswa penerima PIP.

“Jika tidak ada, maka kalian harus mengurus dengan cara mengurus surat kehilangan, setelah itu datang ke bank dan menunjukkan rekening itu biar bisa dicairkan kembali,” terangnya.

Sementara, bagi siswa penerima yang mendapat kode akun virtual NE, bagi SD dan SMP maka yang perlu disiapkan adalah surat keterangan dari sekolah, fotokopi biodata raport, fotokopi akte kelahiran, dan fotokopi KK dan KTP orang tua.

“Jika persyaratan itu sudah lengkap, maka siwa bisa langsung datang ke bank BRI untuk melakukan aktivasi buku rekening. Namun dananya akan di transfer oleh pusat 1 bulan kemudian. Yang penting aktivasi dulu,” tambahnya.

Sedangkan untuk siswa yang memiliki kode akun virtual NE, diharuskan membawa beberapa dokumen, seperti surat keterangan dari sekolah, fotokopi rapor, akte kelahiran, serta fotokopi KTP orang tua. Aktivasi buku rekening harus dilakukan sebelum batas maksimal yang ditentukan, agar dana dapat dicairkan tanpa masalah.

“Bagi siswa SMA dan SMK, prosesnya sedikit berbeda, namun tetap bisa dilakukan secara mandiri tanpa harus melibatkan orang tua,” jelas Rahmad Paviharjo.

Penerima program Indonesia Pintar, bagi siswa SD dan SMP, dana yang dicairkan adalah sebesar Rp450.000, sementara untuk SMA dan SMK, dana yang dicairkan mencapai Rp1.800.000. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yakni sebesar Rp.1 juta.

Tim Advokasi juga mengingatkan agar penerima manfaat terus berjuang untuk mendapatkan akses pendidikan yang lebih bagus, dan mengharapkan dukungan yang berkelanjutan dari masyarakat.

“Perjuangan ini akan dilanjutkan, semoga di tahun depan masih ada program kuliah gratis dan PIP yang dapat membantu pendidikan anak-anak kita,” tutup Rahmad Paviharjo.

Sementara, Anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo, Bambang Riyoko mengatakan Program Indonesia Pintar di Sidoarjo memiliki peranan yang signifikan, dengan total kuota 1.000 penerima manfaat. “Di dapil saya, Namun, secara keseluruhan, Sidoarjo memiliki sekitar 7.000 penerima PIP,” tambahnya.

Program ini, lanjutnya, dijalankan dengan anggaran yang tepat agar dapat bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat. Program yang digagas eksekutif dan legislatif pusat tersebut untuk menunjang kebutuhan masyarakat dibidang pendidikan.

“Mbak Puti telah memberikan arahan untuk menjalankan program ini. Setiap tahun, PIP sangat bermanfaat dan selalu diminati oleh masyarakat,” tegasnya.

Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Program Indonesia Pintar dan membantu lebih banyak siswa mendapatkan akses pendidikan yang layak. “Kita semua harus bersatu dalam mendukung pendidikan agar lebih banyak anak yang bisa menikmati manfaat dari program ini,” tutupnya. (Had)

No More Posts Available.

No more pages to load.