Komitmen Bersama SSR YABHYSA Sidoarjo Dengan Pemerintah Desa Dalam Penanggulangan TBC di Sidoarjo

oleh -1098 Dilihat
Foto : Kadinkes Sidoarjo Dr Fenny Apridawati bersama Ketua SR Yabhisa Sidoarjo Siti Setyani dan Kades Buncitan Mujiono dalam kegiatan konferensi pers upaya kolaborasi dalam penanggulangan Tuberkulosis di Sun Hotel Sidoarjo, Selasa, (12/12/2023).

Sidoarjosatu.com – Sub Sub Recipient Yayasan Banu Yasa Sejahtera (YABHYSA) kabupaten Sidoarjo komitmen untuk terus berupaya melakukan eliminasi Tuberkulosis (TBC) dengan melibatkan semua pihak. Hal tersebut diwujudkan dalam pernyataan bersama upaya kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis bertempat di Sun Hotel Sidoarjo.

Dalam keterangannya, peran para Kader Yabhisa untuk menanggulangi tuberkulosis sangat luar biasa, yakni dengan melakukan pendampingan kepada para penderita TBC hingga sembuh. Dan hal tersebut juga tidak lepas dari keterlibatan semua elemen masyarakat.

“terutama keterlibatan pemerintahan desa yang selama ini terlibat langsung dalam penanggulangan TB,”ujar Siti Setyani dalam konferensi pers pernyataan bersama upaya kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis bertempat di Sun Hotel Sidoarjo, Selasa, (12/12/2023).

Selama ini, pihaknya telah membentuk desa tanggap tuberkulosis dalam membantu menanggulangi TBC di Sidoarjo. Dimana warga melalui pemerintah desa dan kader kesehatan diajak untuk lebih peduli terhadap penderita TBC. Khususnya orang-orang di sekitar mereka.

“Kami berharap masyarakat lebih terbuka alias membuka diri agar proses penyembuhan segera tertangani,” jelasnya.

Yabhisa mengapresiasi para kader dan pemerintahan desa yang selama ini turut andil dan memiliki peran penting dalam melaksanakan eliminasi TBC di Sidoarjo.

“Semoga penghargaan ini bisa memotivasi desa-desa lain untuk dapat terlibat langsung dalam upaya penanggulangan TBC di wilayahnya masing-masing,” harapnya.

 

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Dr Fenny Apridawati yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa kasus TBC di Kabupaten Sidoarjo tahun ini sudah tertangani dengan baik, dan mencapai prosentase tingkat kesembuhan hingga 90 persen. Tentunya, hal tersebut telah menunjukkan bahwa Dinas Kesehatan beserta para kader dan relawan kesehatan  termasuk Yabhisa telah bekerja dengan maksimal.

“Tahun ini, kasus TBC yang sudah ditangani dinas kesehatan dan pihak terkait sebanyak 5894 dari 6119 kasus. Dimana secara prosentase kasus TB di Sidoarjo berhasil ditangani 90% dari total tersebut. Tentunya karena tahun 2023 belum habis, prosentase kesembuhan tersebut kemungkinan masih bisa bertambah,” jelas Fenny Apridawati.

Menurutnya, semakin tingginya kasus TB yang ditemukan, maka akan semakin cepat dalam melakukan upaya penanganan dan penanggulangan serta upaya penyembuhan bagi para penderita TB.

“Tingginya prosentase temuan kasus tersebut menunjukkan kalau kita semua bekerja, dan finalisasinya pada tahun 2030 apakah kasus TB berhasil dieliminasi atau tidak,”tegasnya.

 

Selama ini, banyak dari masyarakat penderita TBC yang enggan membuka diri, sehingga hal tersebut menjadi kendala bagi dinas kesehatan maupun pihak terkait dalam melakukan penanggulangan TBC.

“Yang terjadi di masyarakat selama ini adalah stigma buruk. Padahal ini bukanlah aib. Jadi, masyarakat perlu disadarkan kalau TBC itu bukan aib, dan TBC ini bisa disembuhkan kalau mengikuti semua petunjuk yang dianjurkan,” terangnya.

Diakuinya, dalam proses penyembuhan masih menemukan kendala angka loss to follow up masih tinggi dan pasien’ mangkir sebelum selesai pengobatan juga menjadi penyebab meningkatnya angka TBC.

“Di Sidoarjo terdapat sekitar 300 pasien yang loss to follow up dari penanganan. Angka kematian juga mengalami menurun yakni sekitar 3,22% dari 5 ribu lebih kasus yang ditangani,” tandasnya.

 

Foto : Pemberian penghargaan kepada Desa Buncitan dalam upaya penanggulangan Tuberkulosis di desa

Disisi yang lain, Kepala Desa Buncitan Kecamatan Sedati Mujiono mengungkapkan, bahwa pemerintahan desanya sangat peduli dengan upaya eliminasi TBC, bahkan desa rela mengalokasikan anggaran APBDesnya  untuk upaya penanggulangan TBC di desanya.

“Upaya yang kami lakukan selama ini, semoga bisa menginspirasi desa lain untuk bersama-sama dalam mengeliminasi TBC,” jawab Mujiono.

Selain kegiatan konferensi pers, SR Yabhisa memberikan penghargaan kepada pemerintah desa yang turut membantu dalam penanggulangan Tuberkulosis di Sidoarjo. Penghargaan tersebut diberikan kepada desa Buncitan melalui kepala desa, Mujiono. (Had).

No More Posts Available.

No more pages to load.