Hal itu disampaikan Andri Chrystanto usai menghadiri nonton bareng (Nobar) debat calon wakil presiden (Cawapres) pemilu 2024 yang digelar pada Jumat (22/12) malam kemarin.
Andri mengatakan, ia sepaham dengan apa yang disampaikan Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dimana generasi muda sudah harus mampu mengoperasikan dan memahami situasi pasar global melalui digitalisasi.
“Apa yang disampaikan mas Gibran pada debat kemarin tentu itu adalah fakta yang sangat realistis. Kita saat ini berada dalam kemajuan zaman dan teknologi, ekonomi, dan perdagangan melalui digitalisasi sangat masif dan berpotensi menjadi pemasukan negara yang besar. Generasi muda tidak boleh melewatkan kesempatan ini,” kata Andri.
Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus demografi pada 2030 hingga 2040 mendatang. Bonus demografi yang dimaksud adalah proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar jika dibandingkan dengan usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia.
Andri juga menyetujui terkait penerapan sistem pendidikan berbasis digital yang diterapkan Gibran di salah satu sekolah di Kota Solo. Ia mengatakan pendidikan dan dunia kerja juga merupakan tantangan yang harus segera dijawab, agar bonus demografi penduduk usia produktif dapat secara signifikan menggerakkan perekonomian.
“Banyak sekali industri kreatif saat ini dan paling banyak secara potensi ekonominya ada di digitalisasi. Sekolah-sekolah harus sudah mulai berlomba-lomba menerapkan teknologi dan digitalisasi menjadi kurikulum belajar yang setara dengan mata pelajaran umum,” tegas Caleg DPRD dapil Sidoarjo 1 tersebut.
Ia berharap para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah di sektor pendidikan segera menerapkan sistem pendidikan yang mampu memasok SDM siap pakai di dunia kerja untuk menjaga agar penduduk usia produktif bisa terus berkarya dengan baik dalam mewujudkan Indonesia Emas di 2045.
Selain itu, dengan apa yang telah dipaparkan dan diharapkan oleh loyalis Bambang Haryo Soekartono (BHS) itu, generasi muda harus segera mempersiapkan diri untuk menyambut Indonesia Emas 2045. Dengan yang telah diharapkan oleh Andri, mampu melahirkan generasi muda yang unggul dalam berfikir, inovatif, serta memiliki kecerdasan yang komprehensif. Dengan itu, SDM Indonesia khususnya generasi muda akan menjadi generasi unggul dan berkompeten dalam menyambut Indonesia Emas 2045.(*)