SIDOARJOterkini – Wakil Bupati Sidoarjo H. Subandi S.H., memberikan bantuan Bedah rumah milik Ponisri (49) warga Desa Tambak Kalisogo Kecamatan Jabon. Bantuan tersebut senilai Rp. 20 juta melalui anggaran Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo.
Bantuan tersebut disampaikan oleh Subandi, saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) bersama anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo Muhammad Rojiq, Baznas Sidoarjo, Dinsos Sidoarjo, Kapus Jabon, Camat Jabon, dan Pemdes Tambak Kalisogo di rumah milik Ponisri (49) tahun Dusun Tambak Kalisogo Rt 04 Rw 02, Selasa siang (6/5).
Ia mengaku sangat miris setelah melihat kondisi Ponisri, karena rumahnya terbuat dari anyaman bambu. Selain itu kondisi kesehatannya juga tidak baik, karena terkena penyakit lumpuh selama 7 tahun.
“Kita Sidak lapangan ini, nanti segera disikapi dan ditindaklanjuti karena kondisinya sangat memprihatinkan. Kita akan memberikan bantuan bedah rumah senilai Rp. 20 juta,”tegasnya.
Ia juga berpesan kepada pihak desa agar dalam pembangunan rumah milik Ponisri bisa dibantu secara gotong royong. Sehingga anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah benar-benar bisa terealisasi sesuai yang dibutuhkan.
“Selain bantuan bedah rumah, kita akan memberikan bantuan BPJS kesehatan, makan 2 kali dalam sehari dan menindaklanjuti pendidikan Abdul Majid anak Ponisri yang tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena terhimpit ekonomi,” ungkapnya
Terkait bantuan pendidikan, Wabup Subandi meminta untuk dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo. Ia meminta Abdul Majid mendapatkan pendidikan. Entah itu lewat kejar paket atau yang lainnya.
“Kita akan tanya anak ini lulusannya apa, kalau tidak sekolah tentunya harus kita sekolahkan. Misal kalau anak ini lulus SD nanti kita ikutkan paket A, kalau SMP paket B,”ujarnya.
Sementara itu, Ponisri mengaku telah tinggal di rumah tak layak huni itu sudah 3 tahun terakhir dengan Abdul Majid anaknya. Ponisri juga menceritakan jika dirinya telah di tinggal oleh suaminya sejak 13 tahun lalu tanpa ada kabar yang jelas.
“Sampai saat ini saya belum mempunyai BPJS kesehatan dan surat keterangan tidak mampu. Untuk berobat dari penghasilan anak saya yang bekerja serabutan dan hasilnya tidak menentu itu,”jelasnya.
Sementara anaknya bekerja di salon kalau ada tanggapan atau permintaan baru kerja. Hidupnya selama ini bergantung sama anaknya yang putus sekolah karena tidak ada biaya.
Kepala Desa Tambak Kalisogo, Sugeng membenarkan jika pihaknya jarang melakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi Ponisri. Selama ini dari warga tidak ada keluhan. Sedangkan untuk Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan surat kesehatan pihaknya telah memberikan, namun Ponisri tidak pernah mempergunakannya untuk berobat. (cles).