Puluhan Siswa SMP Alam Al Izzah Gali Potensi Sejarah dan Budaya Dari 22 Desa di Kecamatan Krian

oleh -71 Dilihat
Foto : sesi wawancara yang sedang dilakukan siswa kepada salah satu Kepala Desa

Sidoarjosatu.com – Puluhan siswa SMP Alam Al Izzah Krian menyebar ke setiap Kantor Desa dan Kelurahan di wilayah kecamatan Krian untuk melakukan asesmen awal penggalian potensi sejarah budaya yang ada di setiap desa, Rabu, (4/10/2023).

Ketua pelaksana program, Muhammad Zuhri Fakhruddin, S.Pd mengatakan, program yang diinisiasi oleh Kepala Sekolah tersebut merupakan bentuk kontribusi nyata SMP Alam Al Izzah terhadap proses pemeliharaan dan pengembangan potensi sejarah dan budaya di setiap desa di Krian. Program ini juga bertujuan untuk melatih kemampuan critical thinking dan keberanian anak-anak dalam berinteraksi dengan para aparat pemerintah desa.

” Setidaknya ada 22 kantor desa yang menjadi sasaran kunjungan siswa-siswi SMP Alam Al Izzah,”ungkapnya.

Dikatakannya, di setiap desa dan kelurahan yang dikunjungi, para siswa-siswi SMP Alam Al Izzah melakukan wawancara dan menggali informasi dengan Kepala maupun Sekretaris Desa terkait berbagai potensi budaya dan sejarah yang dimiliki oleh desa tersebut.

“Tak jarang selanjutnya mereka diantar ke rumah sesepuh desa untuk mendengarkan kisah sejarah desa tersebut,”ujarnya.

Sementara itu Kepala Desa Barengkrajan Asmono mengapresiasi program kegiatan yang digelar SMP Alam Al Izzah dengan menyusuri sejarah dan budaya desa di wilayah Kecamatan Krian. Dirinya melihat ada sebuah keberanian yang luar biasa dari para siswa siswi dalam melakukan interaksi untuk mendapatkan informasi dan data dengan aparat desa.

“Akan lebih bagus nilai-nilai sejarah dan budaya yang mereka ambil itu dilestarikan atau ditulis menjadi buku” ujar Asmono

Salah satu siswi SMP Alam Al Izzah Erzelyn Tabina Winata menyampaikan, banyak pengalaman baru yang ditemui saat mengikuti program sekolah ini. Dirinya harus berhadapan langsung dengan kepala desa dan melakukan wawancara untuk berusaha menggali informasi tentang sejarah desa.

“Saya merasa tertantang banget dengan adanya program ini. Bisa latihan jadi wartawan. Awalnya agak takut-takut saat mau wawancara, tapi Alhamdulillah bisa selesai dengan baik. Karena kata Ustadz, ini baru awal jadi masih banyak tahapan yang akan kita lalui sebelum akhirnya hasil penggalian sejarah dan budaya ini nanti dijadikan buku” ucap Erzelyn.

Data dan informasi yang dihimpun oleh siswa tersebut, selanjutnya akan dilakukan analisa dan penelitian lebih lanjut, yang kemudian akan dilakukan pelatihan menulis dari hasil hasil wawancara mereka dalam bentuk narasi berita atau konten buku. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.