SIDOARJOSATU.COM – Wakil Bupati Sidoarjo, H. Subandi memberikan perhatian intens terhadap penerapan kurikulum Merdeka Belajar. Transformasi kurikulum tersebut terus digencarkan ke sekolah – sekolah.
Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) SD GUGUS 1,2,3,4 Kecamatan Sukodono, berinisiatif menggelar kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), hari ini (17/5) di Fave Hotel Sidoarjo. Kegiatan tersebut dibuka oleh Wabup Sidoarjo.
Menurut Subandi, PKB ini sebagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kompetensi, profesionalitas dan produktivitas secara berkesinambungan.
“Saya berharap dengan pelaksanaan PKB ini mampu meningkatkan layanan Pendidikan. Bisa memfasilitasi guru untuk mencapai standart kompetensi, serta memotivasi guru untuk komitmen melaksanakan tugas secara professional,” jelasnya.
Kondisi ini, tidak lepas dari era digitalisasi. Tuntutan jaman harus terus kita perhatikan. Di era digital ini juga harus lebih hati – hati dengan kondisi anak – anak yang lebih banyak menggunakan gadget daripada berinteraksi dengan lingkungan.
“Ini menjadi tugas bapak ibu guru mengawal Pendidikan anak – anak. Apalagi dengan kurikulum merdeka belajar. Kebebasan dalam kurikulum merdeka belajar terutama untuk pemanfaatan Handphone menjadi sumber permasalahan nantinya. Berikan mereka kebebasan diera digital sesuai porsinya dan tetap harus diarahkan dengan baik,” sambungnya.
Sementara itu Ketua Korwil PKB KKG Gugus 1, 2, 3, Kecamatan Sukodono, Dra. Mukayatun, bahwa dalam kurikulum merdeka belajar, materi sesuai dengan sekolah atau lembaga masing – masing. Antara sekolah A dan B kurikulumnya bisa berbeda sesuai dengan karakter dan kemampuan sekolah masing – masing.
“Mau tidak mau bapak dan ibu guru juga harus mengikuti kurikulum merdeka. Ini menjadi tantangan bagi para pengajar, yakni dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman. Tidak harus membuat modul, bahan ajar bisa lewat browsing,”ucapnya.
Dia menghimbau para guru menggunakan kesempatan mengajar dengan kurikulum merdeka lebih baik lagi.
Pada intinya kurikulum ini menjadi kunci dari setiap proses Pendidikan. Pada tahun ini merupakan tahun transisi dari kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka. Hal ini perlu dipersiapkan dengan matang, mengingat pada masa pandemic kemarin dunia Pendidikan benar – benar terpuruk.
Kurikulum Merdeka ini sebagai target mengejar ketertinggalan pembelajaran, dengan strategi memitigasi krisis pembelajaran dalam kurikulum merdeka.(cles).