Atasi Kemacetan, DPRD Sidoarjo Dorong Percepatan Rencana Pembangunan Flyover Gedangan Sidoarjo

oleh -1312 Dilihat

SIDOARJOSATU.COM – Ketua DPRD Sidoarjo, Abdillah Nasih, mendorong upaya percepatan pembangunan flyover Gedangan yang tengah direncanakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Sidoarjo. Pasalnya, rencana pembangunan flyover Gedangan dinilai mampu mengurai kemacetan yang ada di wilayah Sidoarjo.

Sejak diresmikannya fly over Juanda pada 2024 lalu, pemerintah daerah dinilai mampu mengurangi tingkat kemacetan yang ada di kawasan Sidoarjo. Flyover Juanda adalah infrastruktur jalan layang yang terletak di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, tepatnya di persimpangan Bundaran Aloha yang menghubungkan Jalan Nasional Surabaya–Sidoarjo dengan Jalan Akses Bandara Juanda.

Pembangunan flyover ini bertujuan untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan keselamatan lalu lintas, terutama di perlintasan sebidang rel kereta api yang ada di kawasan tersebut.

Selain mengurangi tingkat kemacetan, keberadaan flyover Juanda juga mampu meningkatkan aksesibilitas / memperlancar arus lalu lintas menuju bandara Internasional Juanda. Meski demikian, pemerintah Daerah masih mempunyai pekerjaan rumah untuk menuntaskan rencana pembangunan flyover Gedangan. Mengingat, kemacetan kerap terjadi di kawasan tersebut.

Foto : Ketua DPRD Sidoarjo, Abdillah Nasih

Ketua DPRD Sidoarjo, Abdillah Nasih menegaskan pentingnya koordinasi intensif agar progres proyek pembangunan flyover Gedangan tidak terkendala. Baik masalah pembebasan lahan maupun anggaran.

“Kita disiapkan untuk menyiapkan lahan, harapan kita secepatnya duduk bersama antara DPRD, teman-teman di PU, karena ini bagian dari strategis provinsi,” ujarnya, Abdillah Nasih, Selasa, (3/6/2025).

Abdillah Nasih menjelaskan, bahwa pembahasan detail anggaran rencana akan dimatangkan pada pembahasan anggaran perubahan (PAK) pada bulan ini. Ia berharap perencanaan anggaran dapat diatur dengan baik, termasuk jika terjadi kekurangan di pos-pos tertentu, seperti di proyek frontage maupun pembebasan lahan untuk pembangunan flyover Gedangan.

Disamping itu, lanjut Abdillah Nasih, pemerintah daerah juga harus memperhatikan dari aspek sosial ekonomi masyarakat. Sehingga dalam pelaksanaan pembangunan flyover Gedangan tidak berdampak negatif pada kawasan kumuh atau menimbulkan kematian ekonomi di sekitar lokasi proyek.

“Konsepnya jangan sampai merebutkan atau memindah kekumuhan, banyak flyover di daerah lain tanpa kajian mendalam, yang akhirnya membuat ekonomi mati. Itu yang harus kita pikirkan bersama,” tegasnya.

Dengan sinergi antara DPRD dan pemerintah daerah, pembangunan flyover Gedangan diharapkan dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti, sekaligus meningkatkan kualitas infrastruktur dan mobilitas masyarakat di Sidoarjo.

Foto : Anggota DPRD Sidoarjo dari Fraksi Golkar, M. Nizar, Jumat, (27/12/2024).

Senada disampaikan Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, Moh. Nizar. Pihaknya mengaku sangat mendukung upaya pemerintah dalam percepatan pembangunan flyover Gedangan. Mengingat dikawasan tersebut kerap terjadi kepadatan lalu lintas (macet).

“Sudah saatnya pembangunan flyover Gedangan dilanjutkan. Karena setelah flyover aloha sudah jadi, kemacetan bergeser ke Gedangan,” ungkapnya.

Pengerjaan pembangunan flyover Gedangan rencananya akan dilakukan oleh pemerintah pusat bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Meski demikian, pemerintah daerah Sidoarjo berkewajiban menyiapkan lahannya (pembebasan lahan). Sehingga jika pembebasan lahan tidak segera disiapkan maka akan berdampak pada tertundanya pembangunan flyover Gedangan.

“Untuk mekanisme dan rencana anggaran dalam pembebasan lahan, mungkin akan dibahas lagi nanti bersama legislatif. Harapan kami bisa secepatnya dilakukan pembahasan lebih lanjut,” tandasnya.

Sekedar diketahui Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp.80 Miliar (tahap awal) dari total Rp. 200 miliar anggaran yang dibutuhkan dalam pembebasan lahan. Hingga saat ini proses pembebasan lahan sedang dilakukan.

“Pemda menargetkan tahun ini bisa diselesaikan untuk pembebasan lahannya. Untuk tahap awal kami sudah menyiapkan anggaran kurang lebih Rp.80 miliar untuk pembebasan lahan,” ujar Bupati Sidoarjo, Subandi.

Ia menambahkan bahwa data lengkap terkait jumlah lahan yang akan dibebaskan, hingga saat ini masih menunggu hasil pengukuran dari pihak PU, yang saat ini masih dalam proses survei di lapangan. Meski begitu, pemerintah optimis masyarakat akan mendukung kelancaran pembebasan lahan demi kelancaran proyek infrastruktur strategis tersebut.

“Kalau ada yang tidak mau, kita jelaskan bahwa tanah dan air itu milik negara. Kalau negara membutuhkan, kita lakukan. Mudah-mudahan masyarakat mendukung karena ini memang prioritas kita,” pungkasnya.

Proyek flyover Gedangan diharapkan dapat mengurangi kemacetan di daerah tersebut, yang selama ini menjadi salah satu titik rawan macet di Sidoarjo, terutama di sekitar kawasan Aloha. (Adv/Had).

No More Posts Available.

No more pages to load.