Bandara Juanda Gelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD)

oleh -422 Dilihat
Foto : Latihan Uji Kesigapan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) di Terminal Bandara Juanda Surabaya, Rabu, (17/5/2023).

SIDOARJOSATU.COM – Pesawat Elang Air dengan rute Surabaya-Singapura yang baru saja mengudara mendadak meminta prioritas kembali mendarat atau Return To Base (RTB) kepada petugas Air Traffic Controller (ATC). Diketahui penyebabnya adalah mesin pesawat nomor 1 terbakar dikarenakan serangan burung (bird strike) saat pesawat berada pada ketinggian 200 feet.

Saat proses pendaratan darurat, terjadi kendala pada sistem hidrolik yang mengakibatkan pesawat yang mengangkut 143 penumpang tersebut mengalami over run atau keluar dari landas pacu. Tim Airport Rescue Fire Fighting yang telah standby di ujung runway 28 setelah mendengar informasi kemungkinan pendaratan darurat dengan sigap langsung memadamkan api dan melakukan penyelamatan.

Tentu saja, peristiwa tersebut adalah sebuah skenario aircraft accident pada kegiatan Penanggulangan Keadaan Darurat Dirgantara Raharja ke-108 (PKD ke-108) di Bandar Udara Internasional Juanda yang berlangsung Rabu (17/5). Untuk pertama kalinya sejak tahun 2018 lalu, PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Juanda kembali menggelar latihan PKD yang disimulasikan dalam 3 (tiga) rangkaian latihan skala penuh atau full scale yaitu aircraft accident exercise, airport security exercise dan fire building exercise. Kegiatan PKD ini merupakan rangkaian yang ke-108 dan dilaksanakan untuk melatih serta menguji kesiapan Bandara Juanda dalam menanggulangi keadaan darurat.

“Seharusnya PKD full scale dengan konsep One Day Three Excercise ini kami laksanakan di tahun 2020 lalu. Namun di tengah kami menyiapkan PKD, pandemi melanda. Sehingga latihan PKD sempat ditiadakan namun kami tetap menyelenggarakan latihan-latihan dalam skala yang lebih kecil dan parsial,” terang General Manager Bandar Udara Internasional Juanda, Sisyani Jaffar.

Pada kegiatan PKD-108 ini Sisyani menyebut setidaknya melibatkan 810 personel dari stakeholder bandara yang merupakan anggota dari _Airport Emergency Committee_ dan _Airport Security Committee_ PT Angkasa Pura I antara lain TNI/Polri, BASARNAS, BPBD, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Pemadam Kebakaran (PMK) Waru dan Sidoarjo, Airnav Indonesia, Imigrasi serta beberapa rumah sakit di wilayah Sidoarjo.

“Sebagai salah satu bandara dengan trafik terpadat di Indonesia, Bandara Juanda harus senantiasa siap memberikan pelayanan yang optimal, terutama dalam menjaga keselamatan dan keamanan operasional bandara,” ujar Sisyani.

Dirinya memastikan bahwa kegiatan PKD tersebut telah dikomunikasikan kepada stakeholder melalu penerbitan NOTAM. “Melalui NOTAM tersebut kami menginformasikan bahwa di area sisi udara atau pada 420 meter sebelum Runway 28 kami melaksanakan pemadaman _mock up_ pesawat Elang Air yang disimulasikan mengalami pendaratan darurat dan engine-nya terbakar,” ucapnya.

Sisyani melanjutkan, bahwa dalam bisnis kebandarudaraan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan merupakan prioritas utama yang bersifat mandatori dan menjadi perhatian ekstra karena menyangkut keselamatan jiwa manusia. Karenanya, diperlukan pelatihan yang dilaksanakan secara berkala untuk menguji fungsi koordinasi, komunikasi serta komando antarunit dan instansi sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandara atau Airport Emergency Plan Document dan Dokumen Program Keamanan Bandar Udara atau Airport Security Programme Document.

“Saat ini rata-rata recovery rate pergerakan penumpang dan pesawat di Bandara Juanda pasca pandemi Covid-19 sudah mencapai 73 persen. Sampai dengan triwulan satu Bandara Juanda melayani 3,2 juta pergerakan penumpang dan lebih dari 22 ribu pergerakan pesawat. Melihat operasional bandara yang hampir pulih, Kami ingin memastikan seluruh aspek pelayanan selalu siap dalam kondisi apapun,” tambah Sisyani.

Pada latihan kali ini, selain penanganan kecelakaan pesawat udara atau aircraft accident exercise disimulasikan juga skenario airport security exercise, yakni adanya gangguan keamanan berupa aksi menyuarakan aspirasi yang disertai tindakan anarkis dari teroris yang berusaha menunggangi penyampaian aspirasi tersebut berupa pengrusakan fasilitas dan penyaderaan petugas bandara di kawasan lobby Terminal 1.

Sedangkan pada latihan fire building exercise adalah kelanjutan dari skenario sebelumnya dimana terjadi kontak senjata antara teroris dengan pasukan kontra terror yang mengakibatkan salah satu peluru yang ditembakkan mengenai panel listrik yang menyebabkan hubungan arus pendek dan kebakaran di Hotel Ibis yang berada di area terminal bandara.

“Kami berharap ketiga simulasi yang dirancang mendekati kondisi riil ini dapat mempertajam kemampuan, alur koordinasi, dan komunikasi seluruh _stakeholder_ di Bandara Juanda, tidak hanya dalam kondisi normal tetapi juga saat keadaan darurat yang dapat terjadi di mana saja dan kapan saja,” pungkas Sisyani. (Had).

No More Posts Available.

No more pages to load.