Duka Mendalam Iringi Kepergian 6 Korban Tabrakan Mobil dengan KA Asal Ciro Balongbendo

oleh -605 Dilihat

Sidoarjosatu.com – Suasana duka menyelimuti keluarga saat iring-iringan lima Jenazah warga Dusun Ciro Desa Bakungtemenggungan Balongbendo menuju pemakaman. Para jenazah tersebut merupakan korban kecelakaan Mobil dengan Kereta Api di Perlintasan Desa Jabon Jombang, Minggu, (30/7/2023).

Terdapat Enam korban yang merupakan satu rombongan keluarga besar Sumiyowati penumpang mobil yang mengalami kecelakaan tragis pada Sabtu malam (29/7) kemarin.

Kepala Desa Bakungtemenggungan Abu Daud mengungkapkan enam orang jenazah yaitu Sumiyowati, 60, lalu anaknya yang mengemudikan kendaraan Wahyu Kuspoyo, 42, dan menantunya Supriya Ningsih, 38.

“Selain itu ada cucu dari bu Sumiyowati juga yang meninggal,” ujarnya.

Ketiga cucu tersebut bernama Adelia, 19, kemudian dua lagi masih dibawah umur yaitu AMM, 16, dan AR, 11, Sedangkan menurut Abu Daud ada dua cucu Sumiyowati yang mengalami luka berat dan dirawat di RSUD Jombang, yaitu Fikry, 22, dan sepupunya AZR, 13.

“Begitu iringan jenazah datang, kami langsung menghubungi beberapa perangkat desa dan juga keluarga dari korban,” ungkapnya.

Kades Bakungtemenggungan itu mengatakan dari cerita keluarga diketahui bahwa keluarga besar tersebut hendak menuju Kediri malam itu. “Mau ke rumah saudaranya di sana,” tuturnya.

Akan tetapi nasib berkata lain, saat melewati perlintasan tanpa pintu di Desa Jabon, Jombang, mobil MPV Daihatsu dihantam kereta Dhoho dari arah Timur ke Barat. Hingga akhirnya mobil tersebut terpental hingga beberapa meter.

Selepas dimandikan dan dikafani jam 09.00 jenazah diberangkatkan ke Makam Umum Islam Desa Bakungtemenggungan untuk disemayamkan. Keenam jenazah tersebut nantinya akan dipisah dalam pemakamannya.

“Dari hasil rembukan dengan keluarga dan perangkat desa, diputuskan ada tiga yang dipisah, kemudian tiga lagi nantinya dimasukan ke peti,” ungkapnya. Tangis keluarga dan tetangga mengiringi keenam jenazah yang meninggal dengan tragis tersebut.

Sementara itu pihak keluarga masih enggan memberikan pernyataan akibat masih dirundung duka dan kesedihan.

“Masih kondisi duka, tapi bilang ke saya jika Inshaallah mereka ikhlas dengan apa yang sudah terjadi,” ujarnya.

Di sisi lain tetangga korban mengenal keluarga Sumiyowati sendiri sebagai salah satu orang yang cukup baik. Wiwik Warsi, tetangga korban, cukup kaget mendengar satu keluarga dari Sumiyowati meninggal dengan cara tragis.

“Denger kabar pas sebelum subuhan itu,” ujarnya. Menurut wanita 30 tahun itu korban yang merupakan pengusaha bumbu dapur siap pakai itu memang senang berbaur dengan warga sekitar.

“Tidak ada tanda-tanda aneh pamit juga ke tetangga sebelah rumahnya mau ke saudaranya di Kediri sana,” tuturnya.

Jasa Raharja Akan Berikan Santunan Kepada Seluruh Korban

Sementara itu Kepala Jasa Raharja cabang utama Jawa Timur Thamrin Silalahi mengatakan, seluruh korban terjamin berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang.

Adapun, jumlah santunan telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) Nomor 15 Tahun 2017.

“Kami atas nama pemerintah melalui Jasa Raharja turut berbela sungkawa dan turut prihatin atas kejadian tadi malam Kecelakaan Kereta Api menabrak minibus,” ujarnya.

Kecelakaan tersebut menyebabkan delapan orang korban, enam orang meninggal dan dua orang lainnya mengalami luka luka, saat ini sedang dirawat di RSUD Jombang.

“Saat ini kami berada di Balongbendo untuk menyerahkan santunan kepada lima orang korban yang meninggal dunia,” katanya.

Menurutnya, satu orang meninggal yang berada di Nganjuk, hari ini sudah diselesaikan santunannya.

“Sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku dalam undang-undang, bahwa setiap korban yang ada ahli warisnya telah dibayarkan santunannya,” tambahnya.

Menurutnya, santunan korban meninggal dunia tersebut telah diberikan sebesar Rp 50 Juta per korban.

“Tetapi ada satu orang korban yang tidak memiliki ahli waris sehingga kita serahkan biaya penggantian penguburan sebesar Rp 4 Juta,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, untuk dua orang luka-luka saat ini sedang dirawat di rumah sakit, pihaknya sudah menyerahkan surat jaminan.

“Masing-masing korban, pemerintah melalui Jasa Raharja akan memberikan jaminan biaya rawatan maksimal sebesar Rp 20 Juta,” pungkasnya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.