Imbas Proyek Betonisasi, Harga Tanah Meroket

oleh -2573 Dilihat
Foto ; ist

Sidoarjosatu.com – Proyek betonisasi yang bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur dan aksesibilitas desa dan kecamatan di Kabupaten Sidoarjo memicu transformasi ekonomi. Namun, efek samping yang paling mencolok adalah kenaikan harga tanah meroket mencapai 100 persen. Jum’at, (22/3/2024).

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan Pemkab Sidoarjo terus berpacu meningkatkan kesejahteraan dan menaikkan taraf hidup warga kota Delta. Hal yang menurutnya harus diprioritaskan adalah peningkatan infrastruktur jalan dari aspal ke jalan beton.

“Peningkatan infrastruktur dari jalan aspal ke jalan beton mengubah banyak hal. Akses lalu lintas menjadi lancar dan mobilitas warga lebih efektif. Efeknya perekonomian Sidoarjo tumbuh, banyak bermunculan usaha baru dan yang paling signifikan adalah harga tanah terdongkrak,” ujar Muhdlor.

Tahun 2023 pendapatan pajak daerah Sidoarjo tembus Rp. 1,3 Triliun. Tercapainya pendapatan pajak tersebut tidak lepas dari naiknya harga tanah imbas masifnya proyek betonisasi. Kenaikan harga tanah kata Gus Muhdlor diikuti dengan kenaikan BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan).

“Sejumlah jalan aspal yang menghubungkan antar desa antar kecamatan yang awalnya cuma memiliki lebar 3 meter setelah dibeton lebarnya bertambah menjadi 4 meter sampai 5 meter. Bertambah lebarnya jalan membuat nilai harga tanah naik karena akses kendaraan roda 4 lebih lancar,” terang Gus Muhdlor.

Seperti yang terjadi di Desa Damarsi dan Dukuh Tengah, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo kenaikan harga tanah di kawasan itu naiknya mulai dari 50 persen hingga 100 persen.

Kepala Desa Banjarsari, Muhammad Nidlomuddin mengatakan proyek betonisasi yang notabenenya untuk mewujudkan pemerataan pembangunan, percepatan ekonomi dan industri sudah benar-benar dialami oleh dua Desa tersebut.

“Jalan penghubung antara Desa Dukuhtengah dan Desa Damarsi ini kan sudah di beton tahun lalu, efeknya sudah terasa sekali, yaitu salah satunya harga tanah disini naik signifikan hingga 100 persen,” katanya.

Ia menambahkan kenaikan signifikan harga tanah ini dari sebelumnya kisaran Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta per meter, kini mencapai Rp 1 juta 500 ribu hingga Rp 2 juta per meter.

“Tentunya kenaikan tersebut akan membangkitkan geliat ekonomi di daerah kami, bahkan terlihat juga mulai ramai orang berjualan di wilayah kami,” jelasnya.

Untuk diketahui ruas jalan penghubung Desa Banjarsari – Damarsi, Kecamatan Buduran ini telah rampung di beton sepanjang 1.8 kilometer pada tahun 2023 lalu. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.