Kunjungi Koperasi Wanita, Komisi B Berikan Solusi Bantuan Modal

oleh -602 Dilihat

TAMPUNG ASPIRASI: Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur Achmad Amir Aslichin (depan tiga dari kanan) saat monitoring kopwan Anggrek Putih di Kabupaten Madiun.

 

SURABAYA- Komisi B (bidang perekonomian) DPRD Jawa Timur bersama Dinas Koperasi Pemprov Jawa Timur melaksanakan monitoring ke koperasi wanita “Anggrek Putih” di Desa Balerejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Selasa (16/6/2020). Kegiatan tersebut untuk memberikan solusi agar koperasi tersebut bisa semakin baik.

Anggota Komisi B Achmad Amir Aslichin mengatakan, ada sejumlah keluhan yang disampaikan oleh pengurus koperasi wanita (kopwan) Anggrek Putih. Di antaranya, keterbatasan modal, persaingan dengan koperasi simpan pinjam lainnya serta ada anggota nakal dan terjadinya kredit macet. “Sejumlah permasalahan tersebut membuat kopwan butuh pendampingan,” ujar politisi yang akrab disapa Mas Iin itu.

Anggota Fraksi PKB tersebut menambahkan, permasalahan itu harus segera dicarikan solusi. Sehingga, koperasi yang menjadi salah satu penopang perekonomian masyarakat bisa tetap berjalan dengan sehat. “Banyak koperasi yang memiliki masalah hampir serupa. Karena itu pemerintah daerah harus peduli,” ucap mantan anggota DPRD Sidoarjo itu.

Dia mengungkapkan, bantuan modal bisa diberikan pada kopwan tersebut. Pemkab dan pemprov harus mendampingi secara intensif melalui penggunaan teknologi informasi. Harapannya manajemen di koperasi itu bisa berjalan baik sesuai harapan. “Sekaligus harus bisa meningkatkan pelayanan agar bisa bersaing,” tegasnya.

Di sisi lain, Mas Iin berharap, koperasi wanita di Sidoarjo juga harus diberikan perhatian lebih. Kopwan yang sehat dengan potensi besar haruslah didukung penambahan permodalannya. Agar mampu mengambil potensi yang ada untuk lebih menggerakkan perekonomian di desa.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sidoarjo Edi Kurniadi mengatakan, banyak permasalahan yang dihadapi koperasi saat ini. Salah satunya kopwan. Di antaranya kredit macet dan banyak anggota yang tidak peduli dengan nasib koperasinya. “Bayar simpan pinjam gak teratur membuat nasib koperasi terancam,” ucapnya.

Dia menambahkan, Pemkab Sidoarjo sebenarnya sudah memberikan solusi permodalan. Di antaranya melalui bantuan dana bergulir. Namun, beberapa koperasi tidak memanfaatkan hal tersebut. “Takut malah tidak bisa kembalikan cicilan,” ungkapnya.

Dia berharap, koperasi tidak hanya mengandalkan simpan pinjam saja. Tetapi usaha lain yang bisa memberikan keuntungan. Misalnya, membuka toko atau peluang bisnis yang menguntungkan. “Anggota koperasi harus bersama-sama memajukan koperasi. Karena manfaatnya sangat besar,” pungkasnya. (SS-3/er)

No More Posts Available.

No more pages to load.