Kunker Ke Gudang Bulog Sidoarjo, Legislatif ; Harga Beras di Sidoarjo Stabil 

oleh -559 Dilihat

Sidoarjosatu.com – Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik di Gudang Bulog Divre Jatim, Buduran, Sidoarjo. Dalam kunjungannya tersebut, legislatif melihat langsung pasokan beras yang ada di Gudang Bulog di Sidoarjo ditengah melambungnya harga beras, Rabu (27/9/2023).

Rombongan Komisi IV DPR RI ini ditemui langsung Direktur Human Capital Bulog Purnomo Sinar Hadi dan juga Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini mengatakan ada fenomena yang menarik di Sidoarjo. Apa itu? harga beras medium hanya Rp 10.900. Padahal harga dipasaran itu biasanya Rp 14.000. Artinya di Sidoarjo masih stabil.

“Ternyata cara kerja pemimpin daerah dan ketersediaan cadangan beras Bulog itu yang menjadi faktor, kenapa harga beras masih bisa murah,” katanya.

Anggia menambahkan untuk mengatasi kekurangan cadangan beras ini muncul beberapa kajian. Salah satunya ialah dengan memberikan subsidi langsung kepada petani.

Karena saat ini subsidi untuk petani masih berbentuk subsidi pupuk juga Bulog yang ditugaskan untuk membeli gabah dari para petani.

“Ada isu di awal 2024 pemerintah akan melakukan impor 1 juta ton beras. Nah bagaimana kalau anggaran untuk impor ini disalurkan untuk petani secara langsung. Ini yang masih menjadi PR (pekerjaan rumah) di Komisi IV,” ungkapnya.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini juga menyoroti terkait beberapa korporasi yang mampu membeli gabah lebih tinggi dari harga yang ditetapkan Bulog. Dari diskusi bersama ini, dikhawatirkan jika Bulog membeli gabah diatas harga dikhawatirkan terjadi inflasi.

“Tetapi menurut saya misalnya kalau bisa negara harus hadir, untuk membeli gabah dari petani,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Human Capital Bulog Purnomo Sinar Hadi menyebutkan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dijual dengan harga Rp 9.950 sehingga harga eceran tertinggi yang sampai di masyarakat Rp 10.900.

“Jadi fungsi Bulog untuk melakukan stabilisasi harga beras yaitu melalui SPHP,” ucapnya.

Kenapa harga beras dipasaran masih tinggi? Hadi menjelaskan harga beras naik itu memang terjadi di pasaran secara komersial. “Yang di Bulog kami tidak pernah menjual diatas HET. Untuk di Sidoarjo ini sangat stabil,” ungkapnya.

Menurut Hadi, Bulog tidak dapat membeli beras diatas harga yang telah ditetapkan dari badan pangan nasional.

Untuk gabah kering panen (GKP) yaitu Rp 5.500 sedangkan untuk Medium beras Rp 9.950.

“Kita harus imbang di dua sisi. Imbang di sisi petani dan imbang di sisi konsumen. Kalau kita naikan di konsumen kira-kira terlalu tinggi atau tidak. Ini yang kami pertimbangkan,” pungkasnya. (Had).

No More Posts Available.

No more pages to load.