Legislatif : Masyarakat Butuh Solusi Jangka Panjang dan Berharap Pemda Lebih Serius Tangani Banjir Musiman 

oleh -366 Dilihat
Foto : Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo, Hj. Kasipah saat mengunjungi warga terdampak banjir di desa Kedung Banteng, Tanggulangin, Sidoarjo, Jumat, (31/1/2025).

SIDOARJOSATU.COM – Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo, Hj. Kasipah, A.Md, menilai pentingnya keseriusan Pemerintah Daerah dalam menangani permasalahan banjir di Sidoarjo. Meski telah ada perhatian dari pemerintah, penanganan banjir nyatanya belum maksimal.

Menurut Kasipah, banjir yang sudah berlangsung hampir empat tahun ini perlu perhatian serius dari pemerintah. Ia menyatakan bahwa meskipun telah ada perhatian dari pemerintah daerah, solusi yang diberikan belum maksimal.

“Saya berharap karena banjir sudah kurang lebih 4 tahun masih tetap sama. Dan walaupun sudah dapat perhatian dan bantuan dari Pemda saya rasa kurang maksimal. Paling tidak saya berharap ada dukungan dari pemerintah daerah, bersama-sama dengan provinsi dan pusat, jika ada permasalahan seperti ini saling bersinergi dan bila dirasa diperlukan sekiranya dapat melihat langsung kondisi warga. Karena menurut saya ini tidak hanya berdampak pada psikologis, tapi juga kesehatan, pendidikan, maupun ekonomi warga. Ini harus dipikirkan secara serius,” ungkap legislator PDI Perjuangan Sidoarjo, Jumat, (31/1/2025).

Lebih lanjut, Kasipah menyoroti masalah berkelanjutan yang dihadapi warga setiap tahun akibat banjir. Ia menekankan pentingnya adanya solusi jangka panjang yang dapat mencegah banjir datang kembali di masa mendatang.

“Kan enggak mungkin setiap tahun kondisinya seperti saat ini. Saya yakin masyarakat akan jenuh dihadapkan dg masalah yang sama setiap tahunnya.

Foto : (ist)

Kasipah juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak banjir terhadap sektor pendidikan dan kesehatan warga.

“Yang paling merasakan dampaknya bukan hanya anak-anak tapi para lansia juga . Harusnya ini menjadi perhatian serius,” tambahnya.

Kasipah berharap agar pemerintah tidak hanya memberikan bantuan jangka pendek, tetapi juga duduk bersama untuk mencari solusi konkret yang dapat mengatasi banjir secara menyeluruh dan berkelanjutan.

“Harapannya lintas sektor bisa saling bersinergi untuk mencari solusinya.

Hingga saat ini, di kawasan Tanggulangin, terdapat sekitar lima desa yang terdampak banjir, di antaranya Desa Kedungbanteng, Banjar Asri, Banjar Panji, Kalidawir, dan Gempolsari.

Di Desa Kedungbanteng sendiri, tercatat ada 162 jiwa dari 359 warga yang masih mengungsi akibat kondisi yang belum membaik. (Had).

No More Posts Available.

No more pages to load.