SIDOARJOSATU.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo kembali menggelar Job Fair Hybrid 2025 yang berlangsung selama dua hari, mulai Selasa (27/5/2025) hingga Rabu (28/5/2025), di Gedung Serbaguna GOR Sidoarjo. Kegiatan ini melibatkan 40 perusahaan dan menyediakan 1.800 lowongan kerja dengan total 192 jabatan yang ditawarkan.
Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, secara resmi membuka acara ini. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran job fair dalam menekan angka pengangguran di Kabupaten Sidoarjo, yang hingga kini masih menjadi isu krusial meskipun telah menunjukkan tren penurunan.
“Kita ini malu, kita ini kabupaten industri, dikelilingi perusahaan besar, tapi angka pengangguran masih tinggi. Saya minta Disnaker maksimalkan agar perusahaan-perusahaan bisa merekrut 75 persen warga Sidoarjo,” ujar Mimik dalam pidatonya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sidoarjo, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sidoarjo menurun dari 8,05 persen pada 2023 menjadi 6,49 persen pada 2024, penurunan tertinggi di Jawa Timur. Namun, angka tersebut masih tergolong tinggi dibanding kabupaten/kota lain di provinsi ini.
Selain mendorong penyerapan tenaga kerja oleh perusahaan, Wabup juga meminta agar Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sidoarjo memperluas pelatihan kerja bagi pencari kerja, agar mereka memiliki kompetensi yang dibutuhkan industri.
“Anak-anak kita yang butuh pekerjaan ini harus kita fasilitasi dengan pelatihan-pelatihan agar mereka siap kerja,” ucap Mimik.
Ia juga menekankan pentingnya mendorong warga menjadi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai alternatif lapangan kerja.
“UMKM-UMKM di Sidoarjo perlu kita fasilitasi. Mereka otomatis akan menyerap tenaga kerja,” tambahnya.
Kepala Disnakertrans Sidoarjo, Ainun Amalia, mengatakan bahwa pelaksanaan Job Fair Hybrid 2025 merupakan bagian dari program 100 hari kerja bupati dan wakil bupati, sekaligus mendukung target penyediaan 100 ribu lapangan kerja.
Pelaksanaan job fair dilakukan secara hybrid, yakni daring dan luring. Selama tanggal 23-27 Mei, pelamar mengajukan lamaran secara online, dan pada hari pelaksanaan, perusahaan melakukan verifikasi langsung di lokasi.
“Jumlah pencari kerja yang ikut sekitar 5 ribu orang, dari latar belakang pendidikan SMA hingga sarjana, dengan posisi dari staf hingga manajer,” ujar Ainun.
Menurutnya, metode hybrid memberi keuntungan baik bagi pencari kerja maupun perusahaan karena efisiensi waktu dan jangkauan informasi.
“Kami dari Disnaker juga bisa mengukur tingkat partisipasi dan keterserapan tenaga kerja sebagai upaya menurunkan TPT,” jelasnya.
Ainun menyebut TPT di Sidoarjo tahun ini kembali mengalami penurunan menjadi 5,4 persen, atau sekitar 79 ribu orang pengangguran, dari sebelumnya 102 ribu orang. Ia berharap Job Fair 2025 dapat membantu menurunkan angka ini lebih lanjut.
“Fokus kami bukan hanya seremoni, tapi bagaimana benar-benar meningkatkan keterserapan tenaga kerja,” tegas Ainun.
Dalam kesempatan tersebut, turut diserahkan santunan JKK, JHT, JKM, jaminan pensiun, serta beasiswa kepada ahli waris buruh pabrik yang wafat atau telah pensiun. Selain itu, sertifikat pelatihan kerja juga diberikan kepada sejumlah pencari kerja. (*)





