Sidoarjosatu.com – Puluhan petugas kebersihan yang beberapa waktu melakukan demo di depan pendopo akhirnya mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada Bupati Sidoarjo. Hal tersebut diungkapkan para pekerja sampah dari 17 TPS yang berada di Sidoarjo saat bertemu dengan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo, Selasa (26/12/2023).
“Kita mengakui hal itu salah, dan kami minta maaf,”ungkap Mansur salah satu pendemo yang hadir.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor menyampaikan, segala masalah bisa dibicarakan dan dimusyawarahkan, yang terpenting harus dipahami Perbup itu bukan Al-Quran.
“Jadi kebijakan-kebijakan yang tertuang dalam Perbup bisa disesuaikan dengan kondisi setiap desa yang mempunyai karakteristik berbeda-beda, “ungkap Bupati.
Apalagi lanjutnya, kemampuan setiap orang juga berbeda dalam mencerna sebuah masalah. Dan pihaknya telah memaafkan para pendemo.
“Untuk itu saya sampaikan kepada Satpol PP untuk menghentikan proses hukum yang sedang dijalankan, hal itu terjadi karena kurangnya komunikasi dan kami memakluminya,”tegasnya.
Ke depan, Bupati meminta untuk selalu berkoordinasi dengan sering menjalin komunikasi agar segera menemukan jalan keluar.
Dirinya juga tidak melarang untuk menyampaikan aspirasi namun harus dilakukan dengan baik dan sopan. Serta jangan kontradiktif dengan tugasnya.
“Masa petugas kebersihan harus mengotori fasilitas yang harusnya dirawat dan dijaga kebersihannya, ini kan tidak pas, dan ini bisa dijadikan pelajaran semuanya bila ada permasalahan kita musyawarahkan,”ujarnya.
Bahkan Bupati juga mengatakan akan merekomendasikan para pekerja sampah untuk mendapatkan jaminan kesehatan dan Jaminan tenaga kerja.
“Karena memang pekerjaan ini resikonya tinggi pada kesehatan, untuk itu sampaikan nama-namanya untuk pendaftaran BPJS kesehatan dan tenaga kerja,”tegas Bupati.(Had)
