Sidoarjosatu.com – Usai libur lebaran Idul Fitri 1445 H, puluhan siswa siswi KB-TK Al-Muslim Jawa Timur menggelar halal Bihalal di gedung aula sekolah. Kegiatan bertemakan ” Tebarkan Maaf, Bahagia, dan Semangat Kembali ke Sekolah” diikuti siswa dan seluruh guru.
Tepat puku 07.00 Wib, bel berbunyi. Seluruh siswa berkumpul di hall dengan suasana riang gembira. Hal itu nampak pada wajah siswa-siswi KB-TK Al-Muslim usai menikmati libur panjang selama dua pekan selama lebaran.
Dalam kegiatan tersebut, ada serangkaian acara yang digelar. Mulai dari pembacaan ayat suci al-quran, sambutan kepala sekolah hingga mendengarkan cerita gadis kecil bersama Rasulullah. Dan dipenghujung acara, para siswa diajak melantunkan nyanyian selamat lebaran dan diikuti dengan bersalam-salaman.
Kepala Sekolah KB-TK Al-Muslim Jawa Timur, Siti Aminah mengatakan kegiatan Halal Bihalal yang dikemas dengan menarik dan menyenangkan ini mengandung makna dan hikmah yang sangat mendalam, yaitu penguatan profil lulusan pada aspek Religious and Social, karakter suka memberi dan meminta maaf, imbuhnya.
Menurutnya, memaafkan sangat dianjurkan oleh semua agama. Setiap insan pasti mempunyai salah, karena sejatinya manusia adalah tempatnya salah dan lupa. “Untuk itu saat hari raya inilah momentum yang sangat tepat untuk saling memaafkan. Demikian juga untuk anak-anak harus ditanamkan sejak kecil pentingnya saling memaafkan, mungkin dari hal-hal kecil yang pernah dilakukan terhadap teman sepermainannya, baik sengaja maupun tidak sengaja,” jelas Siti Aminah, Kamis, (18/4/2024).
Selain mendengarkan sambutan kepala sekolah, para siswa juga terlihat antusias saat mendengarkan cerita seorang gadis kecil yang bersama Rasulullah Muhammad SAW yang disampaikan ustadzah Nur Chasanah. Dalam penyampaiannya, Ustadzah Nur Chasanah dan ummi chulsum ditemani boneka bernama Alma.
Dalam ceritanya, saat itu Rasulullah hendak berangkat ke masjid untuk melaksanakan sholat Idul Fitri. Namun ditengah perjalanan beliau melihat gadis kecil sedang menangis. Dari percakapan Rasulullah dengan gadis tersebut diketahui bahwa gadis tersebut merupakan seorang yatim piatu.
Kemudian rasulullah mengajak gadis tersebut untuk pulang kerumah bertemu dengan istri (Siti Aisyah) dan Anak Rasulullah (Fatimah). Gadis tersebut kemudian dimandikan dan diberi pakaian. Setelah itu Rasulullah mengangkat gadis tersebut sebagai anak Rasulullah.
“Dari kisah tersebut, Rasulullah menganjurkan kepada kita untuk selalu menyayangi anak yatim dan menyantuninya serta suka bersedekah,” dalam ceritanya.
Kegiatan yang berlangsung beberapa jam tersebut kemudian ditutup dengan saling bermaafan dan menikmati hidangan yang sudah disediakan. (Had).
