Sidoarjosatu.com – Penumpang terminal Purabaya Surabaya (Bungurasih) tidak perlu repot-repot lagi berjalan sejauh 500 meter saat hendak menggunakan transportasi online. Pasalnya, moda transportasi online sudah bisa beroperasi dikawasan terminal Bungurasih setelah adanya kerjasama antara pihak terminal dengan penyelenggara transportasi berbasis aplikasi yakni PT. AlFath Mulia Jaya (AMJ).
Kerjasama itu direalisasikan dengan Softlaunching Angkutan Online di Terminal Tipe A Purabaya (Bungurasih) Surabaya di Jalan Medaeng, Sidoarjo.
Kordinator Satuan Pelayanan Tipe A Terminal Purabaya atau Kepala Terminal Purabaya, Akhmad Badik mengatakan kerjasama ini merupakan bagian dari proses peningkatan layanan kepada masyarakat khususnya penumpang terminal. Mengingat, jumlah penumpang di kawasan terminal Purabaya terus mengalami peningkatan.
“Pada prinsipnya kami mencari, memberikan solusi kepada masyarakat pengguna jasa transportasi untuk meningkatkan layanan serta memberikan rasa aman dan nyaman,” jelas Badik, Senin, (11/12/2023).
Selama ini, para penumpang harus berjalan sejauh 500 meter, jika hendak menggunakan transportasi online. Sehingga dengan keberadaan tersebut pihak terminal berupaya agar para penumpang bisa memanfaatkan transportasi online tanpa harus berjalan ratusan meter.
“Banyak keluhan dari masyarakat terkait itu. Nah, mungkin dengan adanya kegiatan ini lebih memudahkan dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat,” tegasnya.
Sampai saat ini, para penumpang yang menggunakan jasa transportasi di terminal Purabaya mencapai 20 ribu per hari dengan kapasitas armada yang tersedia mencapai dua ribuan. Selain itu, terminal Purabaya fungsinya tidak hanya dijadikan sebagai tempat naik turunnya para penumpang, melainkan dituntut untuk mengikuti perkembangan sosial budaya, sosial masyarakat dan sosial ekonomi.
” Ini masih masa uji coba selama 1 bulan. Setelah itu akan kami evaluasi. Mudah-mudahan memberikan tren bagi pelaku usaha. Jika berjalan dengan baik maka akan kami lanjutkan,” tandasnya.
Sementara, perwakilan AMJ, Andriansyah Rendra mengungkapkan akan mensuport kegiatan tersebut sebagai bagian dari penataan program digitalisasi dalam transportasi.
“Intinya kami secara pribadi maupun secara konsep insya Allah sudah menguasai dan insyaallah juga akan membangun ekosistem usaha yang lebih baik, di mana para pelaku usaha ini mungkin dengan adanya barang baru ini takut ataupun resah (akan kemana pelaku-pelaku usaha) yang eksisting tetapi kami berjanji dan kami berkomitmen bahwa pelaku usaha yang tidak eksis ini tetap kami akan arahkan dan kami berikan kemudahan-kemudahan untuk bisa menyesuaikan dari program tersebut, termasuk penyesuaian terkait tarif dan teknis,” singkatnya. (Had).