SIDOARJOSATU.COM (Surabaya) — Himpunan Mahasiswa Sampang (HIMASA) Surabaya menggelar aksi Kemanusiaan atas tragedi konflik yang menelan satu korban jiwa di Kabupaten Sampang jelang Pemilu Kepala Daerah. Aksi bertajuk “Bersama untuk Kemanusiaan, Bangun Sampang Damai” ini dilakukan dengan menggelar Tahlil bersama, deklarasi pemilu damai, dan penggalangan dana untuk keluarga korban di Kota Surabaya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh mahasiswa Sampang yang berkuliah di kota Surabaya serta masyarakat yang turut menyampaikan keprihatinan mereka.
Ketua Umum HIMASA Surabaya, Fajar menyatakan bahwa aksi ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang sehat dan beradab. Menurutnya, Insiden tragis ini terjadi akibat ketidakdewasaan dalam menyikapi perbedaan pilihan politik selama pesta demokrasi berlangsung.
“Pilkada adalah pesta demokrasi, bukan ajang permusuhan. Kami hadir untuk menunjukkan bahwa kemanusiaan harus selalu menjadi prioritas utama. Kami berharap sebagai generasi muda, tragedi ini menjadi pelajaran bersama untuk menciptakan pemilu yang damai di masa depan,” ujar Fajar, Jumat, (22/11/2024) malam.
Selain itu, HIMASA juga menyerukan agar pihak terkait segera mengevaluasi jalannya proses Pilkada dan mengambil langkah tegas untuk mencegah konflik serupa di kemudian hari. Mereka menekankan pentingnya edukasi politik bagi masyarakat, khususnya di wilayah yang rentan terhadap konflik horizontal.
HIMASA Surabaya juga mendeklarasikan diri sebagai bentuk support dalam menciptakan pemilu yang harmonis. Adapun komitmen yang ingin dibangun dalam deklarasi ini diantaranya adalah ; Menjaga Keutuhan dan Persatuan, menolak segala bentuk provokasi, ujaran kebencian, dan berita bohong yang dapat memecah belah persaudaraan, baik di tingkat lokal maupun nasional. Kami berdiri teguh untuk menjaga harmoni di tengah keberagaman.
Kedua, Mendukung Pemilu yang Jujur dan Adil, berpartisipasi aktif dalam mengawal proses demokrasi agar berlangsung sesuai prinsip transparansi, integritas, dan keadilan. Kami akan menjadi pelopor serta memastikan hak pilih setiap individu dihormati tanpa tekanan.
Ketiga, Mengedepankan Dialog dan Kesantunan. Dalam setiap perbedaan pandangan politik, kami akan mengutamakan dialog yang konstruktif dan menghormati nilai-nilai kesantunan. Perbedaan adalah rahmat, bukan alasan untuk menciptakan konflik. Dan Keempat, Menginspirasi Generasi Muda.
Sebagai mahasiswa, kami akan menjadi contoh bagi generasi muda lainnya untuk tidak hanya menggunakan hak pilih dengan bijak, tetapi juga aktif menciptakan suasana damai selama proses Pemilu berlangsung.
“Deklarasi ini adalah bentuk komitmen kami untuk mendukung Pemilu yang damai, demokratis, dan penuh kedewasaan politik. Kami yakin bahwa masa depan bangsa bergantung pada kebersamaan kita dalam membangun kehidupan bernegara yang lebih baik.” tegasnya.
Dengan semangat solidaritas, HIMASA Surabaya berharap insiden ini menjadi momentum untuk mempererat persatuan masyarakat Sampang, terlepas dari perbedaan pilihan politik. Sampang yang damai dan demokratis kini menjadi harapan bersama.
Berdasarkan informasi yang beredar sebelumnya, salah seorang warga di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, JSP (inisial) tewas dibacok oleh sejumlah orang usai menemui kandidat calon Bupati Sampang nomor urut 2 Slamet Junaidi di rumahnya di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang. Minggu, (17/11/2024).
JSP diketahui warga setempat menjadi saksi paslon Pilkada Sampang nomor urut 2 Slamet Junaidi dan Ahmad Mahfudz. Dalam insiden tersebut, JSP jadi korban dalam pengeroyokan pembacokan hingga tewas. (Had).