SIDOARJOSATU.COM – Tahun ini, Universitas Ma’arif Hasyim Latief Sepanjang Sidoarjo berencana membuka program studi baru S2 jurusan Kesehatan masyarakat. Program ini menjadi bagian dari komitmen universitas dalam menciptakan link and match antara kurikulum yang diajarkan dengan permintaan dunia kerja.
Rektor Universitas Maarif Hasyim Latif Sepanjang, Sidoarjo, Dr. Hidayatullah, Sp.N, mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk mengembangkan program studi baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Kami berusaha untuk membuka program studi baru setiap tahunnya, baik di bidang kesehatan maupun non-kesehatan. Kami menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, sehingga ada keselarasan antara pendidikan yang kami tawarkan dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat,” ujar Dr. Hidayatullah saat buka bersama insan pers di Surabaya, Selasa (12/03/2025).
Dr. Hidayatullah menjelaskan bahwa ditahun sebelumnya, universitas juga membuka Program Studi S1 Administrasi Rumah Sakit (ARS) yang diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengelolaan rumah sakit dengan melibatkan tenaga profesional non-kesehatan.
“Ke depan, manajemen rumah sakit tidak hanya harus dikuasai oleh dokter, perawat, atau bidan, jika memungkinkan tenaga non-kesehatan lainnya juga bisa, selama mereka memiliki kompetensi di bidang administrasi rumah sakit,” terangnya.
Untuk tahun ini, Universitas Maarif Hasyim Latif berencana untuk membuka Program Studi S2 Kesehatan Masyarakat. Rencana pembukaan program studi baru tersebut dirasa sudah sesuai dengan permintaan alias kebutuhan di masyarakat.
Sedangkan di tahun depan, pihaknya juga memberikan tantangan kepada Dekan Fakultas Teknik untuk membuka program studi S2 Teknik.
“Apakah teknik industri atau yang lain itu liat nanti. Kami berharap dapat konsisten membuka program studi baru setiap tahun, namun tentunya ini akan sangat bergantung pada kebutuhan pasar,” tegasnya.
Dr. Hidayatullah menambahkan bahwa meski pihak universitas berkomitmen untuk membuka program studi baru, mereka tidak akan memaksakan pembukaan program studi yang tidak mendapatkan respons positif dari masyarakat.
“Tentunya, kami tetap akan mempertimbangkan kebutuhan dan respons dari masyarakat. Jika tidak ada respons yang cukup, kami tidak akan membuka program tersebut,” jelasnya.
Pihak universitas juga berharap bahwa Program Studi S1 Administrasi Rumah Sakit akan semakin dikenal dan direspons positif, terutama di Jawa Timur, mengingat masih terbatasnya jumlah program studi serupa di wilayah tersebut.
Dengan terus berinovasi dan menyesuaikan dengan dinamika masyarakat, Universitas Maarif Hasyim Latif Sepanjang berupaya untuk menjadi lembaga pendidikan yang relevan dan berkontribusi pada pembangunan sektor kesehatan dan non-kesehatan di Indonesia. (Had)