Bullying Di Sekolah, Komisi D Datangi SDN Sidokare

oleh -374 Dilihat
Foto : Ketua Komisi D, Moch. Dhamroni Chudlori saat bertemu dengan pihak sekolah SDN Sidokare III, Jumat, (24/1/2025).

SIDOARJOSATU.COM – Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, Moch. Dhamroni Chudlori bersama anggotanya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SDN Sidokare III Sidoarjo, Jalan Cangkring, Sidokare, Kecamatan Sidoarjo. Dalam kunjungannya, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut ingin memastikan kebenaran kasus kekerasan yang melibatkan siswa (bulliying).

Dalam kunjungannya, Dhamroni didampingi anggota Komisi D, Pratama Yudiarto. Di sekolah tersebut, Dhamroni juga ditemui langsung oleh Kepala Sekolah SDN Sidokare III dan salah satu anggota Komite Sekolah.

“Kami sengaja hadir disini untuk melakukan konfirmasi, klarifikasi, dan tindak lanjut atas dasar laporan terkait bullying antar siswa di SDN Sidokare III,” ujar Dhamroni kepada Kepala Sekolah SDN dan Komite Sekolah, Jumat (24/1/2025) pagi.

Laporan terkait adanya kasus kekerasan antar siswa ini sejatinya sejak Oktober 2024 lalu. Dalam laporannya, tindakan kekerasan tersebut menyebabkan siswi (korban) tersebut enggan kembali bersekolah.

“Tadi sudah dijelaskan langsung oleh pihak sekolah. Bahwa pihak sekolah tidak menemukan adanya kekerasan yang dilakukan siswa/siswi lain terhadap korban,” jelasnya.

Sementara, Kepala Sekolah SDN Sidokare III, Sri Retnowati kepada Anggota DPRD Sidoarjo mengungkapkan bahwa kasus kekerasan antar siswa yang sempat dilaporkan tersebut hingga saat ini belum terbukti. Bahkan, pihaknya juga akan memfasilitasi korban untuk dilakukan visum.

“Saya tanya kepada orang tuanya, bulliying yang dilakukan anak-anak seperti apa, kalau pun ada pemukulan, mananya yang dipukul. Kami juga tawarkan ke orang tuanya untuk di Rontgen. Hal itu untuk membuktikan bahwa siswi tersebut benar-benar mendapat kekerasan,” ungkap Sri.

Tak hanya itu, pihak sekolah juga meminta surat hasil pemeriksaan kesehatan yang diterbitkan salah satu rumah sakit yang ada di Surabaya. Konon, siswi tersebut dikabarkan mengalami trauma.

“Kami juga meminta hasilnya, dan disini juga tidak ditemukan itu,” katanya.

Meski masih tercatat di SDN Sidokare III, siswi (korban) tersebut diketahui sedang mengikuti pembelajaran ditempat (sekolah) lain.

“Waktu itu pihak sekolah memberitahukan kepada kami, saya bilang enggak apa-apa, karena siswi tersebut sekarang sudah kelas 6. Dengan catatan ketika ujian Akhir Sekolah (kelulusan) nanti anak itu ikut ujian disini,” tegasnya.

Mendengar keterangan pihak sekolah, Komisi D DPRD Sidoarjo, berencana melakukan hearing bersama orang tua (korban), kepala sekolah, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Keluarga Berencana (DP3AKB) beserta Dinas Pendidikan Sidoarjo.

“Nah, ini yang perlu kita cari solusi dan jalan keluarnya nanti. Sehingga permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekolah tidak berkembang liar,” tandasnya.

Rencana hearing itu untuk memberikan solusi strategis guna mencegah terjadinya kasus serupa. Isu ini mencuat setelah informasi dari pemberitaan mengenai tindakan bullying antar siswa menyebar dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan wali murid dan pihak sekolah.

Selain itu, Isu ini menjadi perhatian khusus dikarenakan dapat berdampak langsung pada mental dan keberanian siswa untuk bersekolah.

“pentingnya evaluasi secara menyeluruh terhadap sistem pengawasan dan pembinaan siswa di sekolah. Kami akan melakukan evaluasi terhadap semua pihak yang terkait agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” tandasnya.

Pihaknya berharap seluruh sekolah yang ada di Sidoarjo dapat meningkatkan kesadaran dan upaya pencegahan terhadap kekerasan anak, demi terciptanya lingkungan pendidikan yang sehat dan kondusif. (Had).

No More Posts Available.

No more pages to load.