Lestarikan Permainan Tradisional, Mahasiswa PMM Jadi Relawan di Kampung Lali Gadget

oleh -118 Dilihat

 

Foto : Mahasiswa Untag Surabaya sedang mencoba permainan tradisional cublak-cublak suwong

SIDOARJOterkini – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengenalkan sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Indonesia yang sedang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dengan permainan tradisional yang saat ini sudah jarang dikenali oleh anak jaman sekarang di wahana permainan tradisional Kampung Lali Gadget (KLG) yang berlokasi di Dusun Bendet Desa Pagerngumbuk Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo, 9-10 Desember 2023.

Ratusan mahasiswa yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Untag Surabaya tersebut berasal dari sejumlah kampus dari Sabang sampai Merauke di antaranya Universitas Katolik Musi Charitas, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al- Washliyah, Universitas Tadulako, Universitas Sumatera Utara, Universitas Internasional Batam, Universitas Nusa Cendana Kupang, Universitas Malikussaleh, Universitas Samudra, Universitas Negeri Manado, Universitas Muhammadiyah
Sidenreng Rappang, Universitas Musamus Merauke, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Pattimura, Universitas HKBP Nommensen, Universitas Sariputra Indonesia Tomohon, Universitas Lampung, Universitas Tridinanti, Universitas Syiah Kuala. Selama satu semester mereka beraktivitas di lingkungan Untag.

Dari ratusan mahasiswa yang mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Untag tersebut, 47 mahasiswa diantaranya bersama dengan Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Untag dikenalkan dengan komunitas Kampung Lali Gadget di Sidoarjo. Mereka di KLG melakukan eksplorasi budaya Jawa Timur

“Ketika pulang ke daerahnya para mahasiswa ini diharapkan menjadi penggerak di tempat masing-masing. Di KLG mereka akan belajar mengelola permainan tradisional bagi anak-anak. Semoga bisa diterapkan di daerah mereka,” ujar Ali Achmad Sholeh, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 yang menjadi mentor PMM.

Dikatakan Ali, para mahasiswa akan menjadi pemandu permainan tradisional di KLG dan juga ada pentas budaya dengan mengenakan pakaian adat yang telah dipersiapkan.Bersama anak-anak yang datang ke KLG, para mahasiswa ini akan bersenang-senang .

“Mereka akan menampilkan kebudayaan asal masing-masing dari baju adat sampai dengan permainan tradisional khas daerahnya,”ucapnya.

Salah satu mahasiswa PMM asal Universitas Cendana Kupang Surya K Kale Mira merasa bangga berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan budaya yang dilaksanakan di KLG.

“Selaku mahasiswa pertukaran Untag Surabaya bangga menjadi mahasiswa yang melestarikan budaya Nusantara,”ucapnya.

Sementara itu Ketua Panitia Kegiatan mata Kuliah berpraktikum Media Relation peminatan PR Ilmu Komunikasi Untag Surabaya Dinda Nur Amalia mengatakan kegiatan yang digelar ini bertepatan dengan program luaran PMM, dan sesuai dengan mata kuliah media relation jurusan ilmu Komunikasi. Para mahasiswa program PMM yang berasal dari perguruan tinggi dari Sabang sampai Merauke melakukan tukar budaya yang ada di Jawa Timur.

“Teman-teman dari PMM ini telah menjadi relawan atau volunteer di KLG sehari sebelumnya, di sini mahasiswa belajar memainkan berbagai permainan tradisional dan ini merupakan salah satu kegiatan kontribusi sosial dalam Modul Nusantara PMM,”ungkapnya.

Kampung Lali Gadget didirikan oleh Achmad Irfandi, pemuda asal Desa Pagerngumbuk, pada 1 April 2018. Irfandi memulai program ini karena khawatir akan bahaya kecanduan gadget di kalangan kanak-kanak. Meski tidak ada kasus serupa di desanya, Irfandi melakukan kegiatan ini untuk memastikan kecanduan gawai dapat dicegah di lingkungan tempat tinggalnya.

KLG merupakan program pelestarian budaya untuk mempromosikan permainan
tradisional yang terbukti cukup efektif mengalihkan perhatian anak-anak dari gawai. Kampung Lali Gadget merekrut generasi muda lainnya di Desa Pagerngumbuk dan generasi muda di
Sidoarjo. Sekaligus sebagai pemberdayaan pemuda dan masyarakat desa.

Kegiatan program ini mengajarkan pendidikan budaya, kearifan lokal, olahraga, peternakan, dan permainan tradisional. Selain mengurangi ketergantungan pada gawai, program ini juga membantu mengedukasi anak tentang budaya dan kearifan lokal.

“Harapannya, program ini tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi desa wisata atau destinasi bagi para orang tua yang ingin melakukan wisata edukasi dan menyembuhkan kecanduan gawai pada anak-anaknya,” kata Achmad Irfandi.

Tentang PMM
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan bagian dari program merdeka kampus Merdeka MBKM. Universitas 17 agustus 1945 menjalin kerja sama dengan Dikti untuk menjalankan program tersebut. Saat ini sudah menginjak pendaftaran batch 4.

Program kampus merdeka belajar pertukaran mahasiswa ini memiliki banyak tujuan diantaranya, pertukaran budaya, kerja sama antar perguruan tinggi, memperkaya pengetahuan mahasiswa peserta karena dapat belajar dari lintas jurusan. Mahasiswa PMM yang mengikuti program Modul Nusantara akan dihitung sebagai 4 sks mata kuliah, program ini wajib diikuti oleh mahasiswa PMM dan menjadi kegiatan favorit mereka karena agenda program modul nusantara adalah belajar sembari jalan-jalan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengembangkan Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang merupakan platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk pendidik dalam mewujudkan Pelajar Pancasila yang memiliki fitur Belajar, Mengajar, dan Berkarya.

Program tersebut sudah ada sejak tahun 2021 dan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya selalu mengikuti program tersebut baik dalam mengirim maupun menerima pertukaran mahasiswa.

Mahasiswa PMM yang mengikuti program Modul Nusantara akan dihitung sebagai 4 sks mata kuliah, program ini wajib diikuti oleh mahasiswa PMM dan menjadi kegiatan favorit.

No More Posts Available.

No more pages to load.