Sidoarjosatu.com – Kesiapan panitia penyelenggara cabang olahraga Sepakbola pada gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII Jawa Timur tahun 2023 dipertanyakan. Menyusul laga antara Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Kediri di stadion Jenggolo, Minggu (10/9/2023) dihentikan lebih awal, dengan alasan penerangan tak memadai.
Sejak peluit babak pertama ditiup, pertandingan lanjutan sistem gugur babak 8 besar, kedua tim yang berhadapan, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Lamongan langsung tancap gas. Peluang demi peluang terus tercipta melalui skema permainan yang rapi.
Tak jarang pemain dari kedua tim berbenturan saat berebut bola. Mulai dari lini pertahanan masing-masing tim hingga di lapangan tengah. Bahkan benturan keras pun sempat terjadi di lapangan tengah, sehingga pengadil lapangan harus mengeluarkan kartu merah pada pemain Lamongan nomor punggung 16.
Unggul jumlah pemain, tim Kediri langsung merespon cepat dengan sejumlah serangan berbahaya, terlebih mereka tertinggal satu gol lebih dulu. Sayangnya saat berhasil membalikkan keadaan, dengan skor 2-1, tim Kediri mengendorkan tekanan dan akhirnya berhasil disamakan kedudukan 2-2 hingga 2×45 menit usai. Pertandingan pun dilanjutkan dengan babak tambahan waktu 2×15 menit.
Namun sayang bukannya berlanjut, pertandingan justru ditunda dengan alasan force majeur.
“Wasit menyatakan tak sanggup untuk melanjutkan pertandingan, lantaran penerangan yang kurang, beresiko pada keselamatan pemain dan atas kesepakatan bersama pertandingan ditunda,” ujar Local Organitation Committe (LOC) Setyono saat ditemui di lapangan Jenggolo, Minggu (10/9/2033).
Setyono juga mengakui jika stadion Jenggolo memang bukan lapangan yang ideal untuk menyelenggarakan pertandingan malam hari. “Sebenarnya sudah kami antisipasi, namun ternyata infrastruktur nya, kekuatan lampunya tidak seperti yang diharapkan untuk pertandingan malam hari,” lanjutnya.
Meski sepakat, namun pelatih tim Kabupaten Kediri Muslim Habibi merasa sangat kecewa dengan keadaan lapangan, lantaran kans tim Kediri memenangkan pertandingan cukup besar. “Kecewa pastinya, apalagi tim lawan dalam keadaan letih, semoga kedepannya tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini,” ucapnya.
Ia juga berharap agar penyelenggara benar benar maksimal mengantisipasi semua keadaan, pertandingan seperti yang dialaminya misalnya. Sehingga permasalahan kurangnya penerangan dalam stadion tidak terjadi lagi.
Senada dengan lawan, pelatih tim Kabupaten Lamongan Didik Lidianto juga mengutarakan kekecewaannya. “Pasti kecewa, tapi kami menghormati keputusan wasit yang menyatakan tak sanggup melanjutkan pertandingan karena penerangan yang tujuan utamanya untuk menjaga keselamatan pemain,” ujarnya ditemui usai pertandingan 2×45 menit.
Pertandingan sendiri akan kembali dilanjutkan pada esok hari, Senin (11/9/2023) dengan melanjutkan babak tambahan 2×15 menit dan susunan pemain yang sama seperti hari ini. Kediri dengan 11 pemain dan Lamongan dengan 10 pemain. (*)