Bupati Siagakan Belasan Rumah Pompa dan Normalisasi Sungai Hadapi Musim Hujan 

oleh -47 Dilihat

Sidoarjosatu.com – Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali menyiagakan sebanyak 14 rumah pompa dan normalisasi sungai dalam mengahadapi musim penghujan. Hal itu setelah Badan Meteorologi, Keologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi terjadinya musim hujan di wilayah Jawa Timur akan terjadi pada pekan ketiga bulan November.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyampaikan Kabupaten Sidoarjo sebagai kota Delta memiliki banyak sungai. Terhitung ada 48 sungai besar, jumlah tersebut belum termasuk sungai kecilnya. Kondisinya, dimusim kemarau saat ini banyak ditumbuhi tanaman liar serta sampah.

“Menghadapi musim penghujan yang akan datang, salah satu upaya kami adalah mencegah banjir dengan mengoptimalkan fungsi saluran dan sungai,” ucap Muhdlor. Minggu, (5/11/2023).

Sedikitnya ada 14 rumah pompa yang bakal disiagakan. Selain itu, normalisasi sungai yang mengalami penyempitan dan pendangkalan juga terus dilakukan. Selain itu, Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air juga membersihkan sampah maupun tumbuhan liar yang menutupi aliran sungai serta melakukan pengerukan sedimentasi sungai

“Saat ini normalisasi sungai yang sedang kami lakukan ada pada sungai pelayaran, ini yang paling urgent, panjangnya 2,7 km, dan ini selesainya tiga bulan sampai akhir Desember 2023. Kedua, sungai Waru di perumahan Rewwin kurang lebih 2 km panjang aliran sungai yang kami bersihkan. Ketiga, sungai Jomblong diwilayah Gedangan yang panjangnya kurang lebih 1,4 km,” jelasnya.

Muhdlor juga menyebutkan wilayah Tropodo di Kecamatan Waru juga menjadi salah satu daerah yang mengalami genangan saat hujan tiba. Diwilayah tersebut juga sudah dibangun enam rumah pompa untuk mengatasi genangan air musiman tersebut. Sedangkan diwilayah kota, Dinas PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo meletakkan rumah pompa ditiga titik. Dua dititik dialiran sungai Sidokare dan satu lagi di samping jembatan tol Sidoarjo. Ia yakin rumah-rumah pompa itu akan banyak mengurangi genangan air saat hujan tiba.

“Yang ada di Tropodo Waru yang sedianya lima pompa kami tambah satu rumah pompa, jadi ada enam rumah pompa, ini agar genangan tahunan akhir dan awal tahun dapat berkurang, inshaalloh 75 persen dapat teratasi,” tambahnya

Selain itu, Pemkab Sidoarjo telah membentuk satgas kebersihan sungai. Satgas ini berperan penting dalam penanganan kebersihan sungai, diantaranya dengan cepat tanggap saat terdapat sungai penuh dengan timbunan sampah.

“Gerak mereka cepat, jadi setiap ada kegiatan normalisasi sungai tidak menunggu kontrak, itu akan lama, langsung dilaksanakan satgas saja, seluruh saluran yang urgen dibersihkan akan dikerjakan oleh satgas kebersihan sungai ini,”terangnya.

Menurut Muhdlor, menjaga dan merawat sungai bukan hanya tugas pemerintah. Melainkan menjadi tanggung jawab dan kesadaran masyarakat. Sebab, dampak kebersihan sungai akan dirasakan sendiri oleh masyarakat, seperti kesehatan.

“Mari kita jaga bersama sungai kita, dengan tidak membuang sampah di sungai. Melalui program Sidoresik atau Sidoarjo Revitalisasi Fungsi Kali yaitu kami kemas menjadi kegiatan yang dilombakan antar desa/kelurahan, harapannya seluruh lapisan masyarakat ikut berperan dalam menjaga dan merawat sungainya masing-masing,” sampainya.

Muhdlor berpesan agar masyarakat ikut berperan aktif menjaga sungai dan bergerak beriringan dengan pemerintah dengan tidak memberikan warisan kepada anak cucunya sungai yang kotor dan penuh sampah.

“Sekuat-kuatnya kami menjaga kebersihan sungai, namun jika masyarakatnya tidak ikut andil akan percuma, sungai akan tetap kotor jika perilaku masyarakatnya masih saja membuang sampah disungai. Mari kita berikan warisan sungai bersih kepada anak cucu kita,” tandasnya. (Had).

No More Posts Available.

No more pages to load.